Sinyal Kotak Hitam Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan
Berita Baru, Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan pihaknya akan melakukan penyelesaian pencarian, baik itu kotak hitam maupun pada korban dengan cepat.
Pasalnya, titik jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 telah ditemukan dan tim gabungan kini memfokuskan pencarian kotak hitam atau black box.
“Penemuan ini merupakan hasil yang signifikan karena dulu bisa berhari-hari,” ucap Menhub Budi dalam konferensi pers di Posko Basarnas di JICT II, Jakarta, Minggu (10/1).
Dalam kesempatan yang sama, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, tim gabungan TNI-Polri menemukan titik jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang dilaporkan jatuh pada Sabtu (09/01). Selain itu tim gabungan juga telah mendapatkan sinyal yag diduga kuat merupaka kotak hitam atau black box pesawat tersebut.
“Dua sinyal yang dipancarkan oleh black box telah ditemukan oleh tim gabungan di perairan Kepulauan Seribu. Tim gabungan TNI juga telah melakukan marking terhadap lokasi yang diduga kuat tempat jatuhnya pesawat SJ 182. Saat ini seluruh prajurit TNI sedang dikerahkan untuk menuju lokasi tersebut, dan di waktu yang tidak lama bisa kita angkat. Supaya kita tahu penyebab jatuhnya pesawat tersebut,” ujar Panglima TNI.
Disamping itu, TNI Angkatan Laut bersama Basarnas juga telah berhasil mengambil potongan-potongan SJ 182. “Bagian-bagian kecil kita ambil, untuk bagian besar akan di datangkan crane,” katanya.
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto menambahkan pihaknya akan mendatangnya alat untuk menangkap sinyal kotak hitam SJ 182.
“Kita sekarang sudah mengetahui posisi black box tadi. KNKT menerima alat ping finder segera akan dilaksanakan pencarian mudah-mudahan tidak terlalu lama. Kami konsentrasi mencari black box dan mengevaluasi. Jika black box tersebut telah didapatkan, maka akan segera dilakukan penyelidikan secara lebih lanjut,” imbuhnya.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di sekitar Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, atau 11 nautical mile dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang-Banten.
Pesawat teregistrasi PK-CLC jenis Boeing 737-500 itu jatuh pada Sabtu (09/1) saat akan menanjak ke ketinggian 13.000 kaki dari permukaan laut.