Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Seorang Tunawisma di Taman New York Mengaku Dirinya Sebagai Yesus
(Foto: Republika)

Seorang Tunawisma di Taman New York Mengaku Dirinya Sebagai Yesus



Berita Baru, Internasional – Seorang pria tunawisma yang mengaku sebagai perwujudan Yesus Kristus tinggal di taman air mancur di Washington Square Park New York City sejak bulan Mei. Pria tersebut mengubah nama taman menjadi “altar to God”, lapor New York Post.

Pada hari Sabtu (27/6), para pengunjung mengambil  foto pria tersebut karena mandi telanjang di tengah hujan lebat, dia kemudian terlihat menutupi dirinya dengan sarung saat para pejabat melihat dari balik pagar.

Seperti dilansir dari Sputnik News, berdasarkan hasil identifikasi pria tersebut bernama Matthew Mishefski (25), yang berasal dari Pennsylvania dan telah tinggal di New York sejak 2017.

Mishefski, yang menyebut dirinya “Anak Tuhan Juru Selamat Yesus Kristus”, mengatakan ia telah tinggal di taman air mancur sejak Mei. Rumah daruratnya tersebut meliputi sebuah meja, beberapa kursi, kursi santai, sekotak pakaian, dan payung pantai.

Mishefski mengatakan kepada NY Post bahwa dia menderita autisme dan telah memeriksakan diri ke bangsal psikiatrik beberapa kali. Dia juga mengatakan bahwa dia telah keluar masuk tempat penampungan kota sejak November 2017 dan kemudian memilih untuk tinggal di jalanan karena merasa lebih aman.

“Orang-orang membawa pisau, senjata, mereka mengatakan mereka akan menyakitimu jika kamu mengatakan sesuatu yang tidak mereka sukai, jika kamu melihatnya,” kenangnya. “Saya meminta seorang anggota staf untuk menikam saya,” kata Mishefski.

Otoritas kota, termasuk petugas NYPD dan pekerja penjangkauan tunawisma, telah mencoba meminta Mishefski untuk meninggalkan taman setelah 311 kali panggilan, tetapi dia menolak. Tunawisma di Kota New York bukanlah kejahatan, dan Departemen Layanan Tunawisma menjelaskan bahwa ia tidak dapat dipindahkan secara paksa karena ia tidak menghadirkan risiko kepada dirinya sendiri atau orang lain atau bahkan melanggar hukum.

Namun, lelaki yang menyebut dirinya Yesus itu kini ditangkap dengan laporan pelanggaran peraturan. Dia akan dibebaskan tanpa jaminan, menunggu persidangan pada 14 September, menurut NY Post.