Sedang Kampanye, Netanyuhu Diserang Roket dari Gaza
Berita Baru, Internasional – Tepat saat Benjamin Netanyuhu tengah berkampanye, sebuah roket diluncurkan dari Jalur Gaza ke arah kota di Israel Selatan, pada hari Rabu (25/12). Dilaporkan stasiun TV setempat, Perdana Menteri Israel itu bahkkan berteduh sebentar sebelum melanjutkan kampanyenya.
Militer Israel mengkonfirmasi, roket itu diarahkan ke Ashkelon yang terletak 12 km dari pantai Palestina. Ia juga mengatakan roket telah ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara, Iron Dome.
Dilansir dari The Guardian, Kamis (26/12), tidak ada pernyataan pertanggungjawaban langsung dari Hamas. Gelombang kekerasan yang terjadi bulan lalu membuat kedua negara saling kirim tembakan.
Pada hari Kamis (26/12), stasiun TV Israel menayangkan Netanyuhu saat sedang melakukan kampanye dengan dikawal oleh barisan pengawal. Ia kemudia terlihat dibawa ke tempat perlindungan setelah sirine berbunyi.
Militer Israel mengatakan telah mengerahkan jet tempur dan helikopter untuk membom Gaza semalam sebagai tanggapan atas serangan itu.
Dalam sebuah pernyataan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pesawat itu telah menyerang beberapa sasaran Hamas, meskipun tidak mengatakan kelompok mana yang diyakini telah meluncurkan roket.
“IDF menganggap organisasi teror Hamas bertanggung jawab atas peristiwa yang terjadi di Jalur Gaza dan berasal darinya. Hamas akan menanggung konsekuensi atas tindakan terhadap warga sipil Israel,” bunyi pernyataan itu.
Kejadian itu merupakan insiden kedua setelah yang pertama terjadi pada bulan September yang juga bersamaan dengan kampanye Netanyuhu di kota Ashdod.
Sebelumnya, Israel telah memancing pertempuran dengan Gaza pada November dengan membunuh Baha Abu Al-Atta, seorang komandan Jihad Islam yang dituduh memerintahkan peluncuran roket ke Ashdod. “Dia (Al-Atta) sudah tidak ada lagi,” kata salah satu anggota militer Israel.
Serangan balasan yang diberikan oleh Palestina kepada Israel pada hari Rabu, membuat Netanyuhu angkat bicara. Ia mengatakan: “Siapa pun yang mencoba membuat kesan barusan harus mengemas tasnya.”
Kegagalan Netanyahu untuk membendung serangan dari Gaza telah dijadikan propaganda oleh lawan-lawan politiknya.
“Situasi di mana warga negara Israel hidup di bawah belas kasihan teroris, dan perdana menteri Israel tidak dapat melakukan tur di sebagian wilayah negaranya adalah rasa malu pada kebijakan keamanan dan hilangnya pencegahan yang tidak bisa dilakukan oleh negara berdaulat. terima,” kata Gantz (mantan kepala militer), pada hari Rabu.