Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Taliban Afghanistan
Asadullah Khalid

Jika Taliban Tak Menghentikan Serangan, Afghanistan Akan Melancarkan Serangan



Berita Baru, Internasional – Pada hari Minggu (8/3) Asadullah Khalid selaku Menteri Pertahanan Afghanistan mengatakan bahwa pasukannya akan melakukan serangan kecuali jika Taliban menghentikan serangannya dalam beberapa hari mendatang.

“Pasukan Afghanistan akan menduduki posisi defensif di bawah dekrit Presiden Ashraf Ghani dan sesuai dengan perjanjian damai. Tetapi jika Taliban tidak menghentikan serangannya sebelum akhir minggu, pasukan kami akan menyerang musuh di mana pun di negara ini,”  ujar Khalid, dalam pernyataannya di unggahan laman Facebook.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa pada tanggal 7 Maret, enam anggota Taliban tewas dan 10 lainnya cedera dalam bentrokan dengan petugas polisi setempat di provinsi timur Laghman, divisi timur pasukan pemerintah Afghanistan, atau yang biasa dikenal sebagai Korps Selab 201.

Di samping itu, pada Sabtu (7/3) lalu, Taliban dan pemerintahan Amerika Serikat akhirnya menandatangani perjanjian damai setelah sekian lama ditunggu-tunggu. Perjanjian damai itu menetapkan, penarikan pasukan Amerika Serikat dari wilayah Afghanistan selama empat belas bulan ke depan dengan imbalan jaminan bahwa Afghanistan tidak akan menjadi surga untuk para teroris.

Perjanjian damai itu juga mempertimbangkan dimulainya pembicaraan intra-Afghanistan pada 10 Maret, yakni terkait 5.000 tahanan Taliban harus dibebaskan pada waktu itu.

Namun, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengatakan tak lama setelah itu pihaknya tidak pernah berkomitmen untuk membebaskan 5.000 tahanan itu sebagai prasyarat untuk perundingan. Pihak Afghanistan mengatakan bahwa para tahanan itu adalah bagian dari mereka.

Terlepas dari penandatanganan perjanjian, Taliban mengatakan awal pekan ini bahwa mereka akan lebih lanjut menyerang pasukan Afghanistan setelah pemerintah Afghanisstan menolak untuk membebaskan 5.000 tahanan Taliban.


PenulisIpung
SumberSputnik News