Sarasehan Bareng Guru PAUD se-Bawean, Ikhtiar STAIDA Gresik Cetak Generasi Qur’ani
Berita Baru, Gresik – Karakter anak usia dini merupakan aspek penting dalam menentukan kemajuan bangsa, salah satu komponen penting untuk mewujudkan hal tersebut adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Karena itu, perlu adanya pembinaan sejak usia dini, agar anak terbiasa berprilaku positif. Kegagalan penanaman kepribadian yang baik di usia dini akan berdampak pada terbentuknya pribadi yang bermasalah di masa dewasanya kelak.
Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gresik, Nurul Haromaini Ali Yani dalam sarasehan guru PAUD dan TK se-Bawean yang digelar oleh Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIDA) Gresik di Aula Muslimat NU Bawean, Rabu (1/6). Acara tersebut berlangsung bersamaan dengan Agenda MTQ XXX Kabupaten Gresik.
Menurutnya, anak usia dini adalah generasi yang berada dalam masa keemasan. Artinya masa tersebut merupakan masa terbaik dalam proses belajar yang hanya sekali dan tidak pernah akan terulang kembali.
“Pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa ini berlangsung sangat cepat dan akan menjadi penentu bagi sifat-sifat atau karakter anak di masa dewasa. Peran ibu-ayah sebagai pendidik pertama dan utama sangat penting untuk memaksimalkan dan memanfaatkan masa ini, tidak dapat digantikan oleh siapa pun,” terangnya.
Sarasehan yang mengusung tema ‘Keluarga dan Sekolah, dalam Pembentukan Karakter Anak Usia Dini di Era Transfomasi Digital” itu juga dihadiri Ketua STAIDA Gresik, Dr. A. Syifaul Qulub, Kepala Prodi (Kaprodi) Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) STAIDA Gresik, Dr. Hj. Riyadhotus Sholihah, Kasi PAUD Dinas Pendidikan (Dispendik) Gresik Nur Hamidah, Hj. M.Washil MR. (Bu Sekda), dan Ibu Hj.Hariyanto, (Bu Kadispendik), serta ratusan guru PAUD se-Bawean.
Lebih lanjut, Ning Nurul sapaan akrab istri Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani ini menerangkan, bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi pembentukan karakter, yakni bawaan dari dalam diri anak dan pandangan anak terhadap dunia yang dimilikinya, seperti pengetahuan, pengalaman, prinsip-prinsip moral yang diterima, bimbingan, pengarahan dan interaksi (hubungan) orang tua-anak. Kemudian lingkungan yang bisa membentuk karakter positif pula pada anak.
“Peran orang tua dan guru begitu besar dalam menumbuhkan karakter positif dalam diri anak. Jika ibu-ayah ingin anaknya memiliki karakter positif, maka ibuayah harus memiliki karakter positif pula. Ini berarti, ibu-ayah dituntut menerapkan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehariharinya, serta memperlakukan anak sesuai dengan nilai-nilai moral tersebut. Jadi, tidak hanya sekadar memberi tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan anak guru dan orang tua harus memberi contoh sehingga anak bisa menduplikasi karakter baik yang dilakukan oleh orang yang lebih tua,” paparnya.
Disisi lain, Kepala Prodi (Kaprodi) Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) STAIDA Gresik, Dr. Hj. Riyadhotus Sholihah menjelaskan, pendidikan karakter adalah salah satu komponen terpenting dalam pendidikan anak usia dini. Anak usia dini adalah aset masa depan bangsa. Usia dini, merupakan masa Golden East dimana pertumbuhan dan perkembnagan anak bertumbuh dengan pesatnya.
“Menjadi kewajiban kita sebagai ibu dan pelaku pendidikan untuk menyiapkan fasilitasi dan stimulasi dengan lingkungan yang positif. Sarasehan ini adalah satu bentuk ikhtiyar untuk mewujudkan hal tersebut dengan meningkatkan kualitas pendidik anak usia dini dalam mengimplementasikan pendidikan karakter di lingkungan terdekat anak, yakni keluarga dan sekolah,” jelasnya.
Perempuan yang juga menjabat komisioner Badan Amil Zakat dan Shodaqoh Nasional (Baznas) Gresik itu pun mengungkapkan pentingnya menggandeng beberapa stakeholder yang bersentuhan langsung dalam pendidikan anak usia dini. Seperti menjalin sinergitas dengan bunda Paud Gresik dan Tim Penggerak PKK, Forum Paud Gresik, IGRA, iGTK, Himpaudi dan IGTKM yang berada di wilayah Bawean.
“Tujuannya untuk bersama-sama bergerak meraih tujuan mulia dalam mendidik anak usia dini di kabupaten Gresik, dan khususnya di pulau Bawean,” katanya.
Sementara Ketua STAIDA Gresik, Dr. A. Syifaul Qulub menaruh harapan besar sarasehan guru PAUD di Pulau bawean ini menjadi ikhtiyar STAIDA mendorong para Guru PAUD untuk senantiasa meningkatkan kompetensinya.
“Sehingga terwujud generasi Qur’ani, generasi yang berakhlakulkarimah, apalagi di era transformasi digital saat ini,” jelasnya.