Rezim Otoriter Abad 21 Kazakhstan
Beritabaru.co, Internasional. – Dilaporkan ZDNet, Minggu (21/7), awal pekan lalu, pemerintah Kazakhstan mencegat semua lalu lintas internet HTTPS di dalam negeri. HTTPS sendiri adalah protokol yang menawarkan enkripsi, keamanan, dan privasi kepada pengguna.
Mereka memaksa pengguna internet di negara tersebut untuk menginstal sertifikat yang memungkinkan adanya intersepsi dan pengawasan.
Pada hari Rabu, pengguna internet Kazakhstan diarahkan ke halaman web yang menginstruksikan untuk menginstal sertifikat root pemerintah Khazakh di browser web. Dimana melalui sertifikat itu memungkinkan adanya Hacker (pemerintah) atau disebut dengan man in the middle dari lalu lintas internet, dekripsi, dan pengawasan.
Skema man-in-the-middle ini bukan satu-satunya langkah pemerintah Kazakhstan untuk meningkatkan kontrol negara melalui internet. Pemerintah tersebut juga dikenal sebagai pelanggan NSO group, sebuah perusahaan Israel yang menjual teknologi peretasan kepada pemerintah di seluruh dunia–termasuk kediktatoran yang menggunakannya untuk menghancurkan para pembangkang dan musuh. Teknologi NSO Group biasanya menargetkan satu orang pada satu waktu.
Kassym-Jomart Tokayev dan Kediktatoran Abad-21
Kemenangan Kassym-Jomart Tokayev dalam pemilihan presiden 2019 dimulai dengan penahanan ratusan pembangkang. Hanya beberapa bulan setelah pemilihan, upaya Tokayev mengambil kendali lebih besar atas negara melalui teknologi berjalan mulus.
Ia berhasil membelokkan teknologi sesuai keinginannnya, sekaligus menandai transisi kediktatoran kuno ke otokrat abad ke-21.
Kekokohan Kazakhstan di bawah pemerintahan diktator tidak sendirian. Tepat di sebelah mereka berdiri juga kediktatoran represif Turkmenistan. Dimana keduanya terus meningkatkan pengawasan internet sebagai cara untuk mengendalikan populasi.
Penulis : Nafisa Fiana Sumber : Technologi Review