Reaksi Publik Saat Twitter Berpindah Tangan ke Elon Musk
Berita Baru, Jakarta – Setelah lama menjadi kontroversi di ruang publik, twitter akhirnya berpindah pemilik ke tangan ke Elon Musk dengan harga pembelian mencapai 44 Miliar Dollar.
“Evello mendeteksi aksi ini dengan sentimen positif dengan skor meyakinkan, 48,35%,” kata Founder Evello, Dudy Rudianto kepada Beritabaru.co, Rabu (27/4).
Menurut Dudy, selama sepekan pantauan Evello, akun @elonmusk telah berinteraksi sebanyak 6.307.106 kali dalam bentuk retweet, reply, quote tweet dan likes.
“Di jagad Twitter, Elon adalah publik figur paling dipuja oleh netizen,” jelasnya.
Dudy menyampaikan, berdasar big data Evello, keputusan manajemen twitter atas tawaran Elon Musk disambut dengan hangat oleh netizen sejagat.
“Melalui strength Analyzer, evello mendeteksi kecenderungan Analytical 79%. Dengan skor Analytical 79% Evello meyakini bahwa netizen cenderung mencari tahu alasan Elon untuk membeli Twitter,” tuturnya.
Seperti diketahui, Elon beralasan pembelian twitter dilakukan untuk menjamin kebebasan berpendapat, meningkat kemampuan dan fitur twitter dan mengautentikasi pengguna seluruhnya sebagai manusia.
“Latar belakang Elon membeli twitter juga membuat netizen cenderung Joy dengan skor mencapai 53%,” ujarnya.
Keramaian percakapan pembelian twitter oleh Elon didominasi oleh emosi Joy dengan skor mencapai 32%. Langkah Elon banyak menuai dukungan netizen dunia.
“Tak terkecuali oleh pendiri dan mantan CEO Twitter, Jack Dorsey. Dorsey mendukung alasan Elon membeli twitter dan menyebutnya sejalan dengan cita-cita twitter,” kata Dudy.
Meskipun demikian, lanjutnya, tak sedikit netizen yang khawatir dengan langkah twitter. Banyak aktivis dan pegiat HAM yang menganggap di tangan Elon, ujaran kebencian akan berkembang.
“Keramaian percakapan ini terdeteksi oleh Evello dengan emosi Sadness mencapai 19%,” terang Dudy.
Ia mengurai, pembelian twitter juga terbaca oleh Evello dengan emosi Anger 7%. Hal ini terlihat karena banyak yang curiga jika twitter akan menjadi ladang subur bagi propaganda, penyebaran informasi palsu, disinformasi dan ujaran kebencian.
“Banyak juga yang terlihat marah karena tak ingin pendukung Trump kembali dengan sikapnya yang rasis,” jelasnya.
Di Indonesia, penggemar Elon Musk di jagad Twitter terbilang tidak kecil. Selama pantauan periode 20-26 April, netizen asal Indonesia berinteraksi dengan akun @elonmusk sebanyak 125.802 Tweet.
“Dan sekaligus menetapkan Indonesia negara Asia kedua setelah India yang netizennya banyak berinteraksi melalui akun @elonmusk,” pungkas Dudy.