Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara selama konferensi pers setelah KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Samarkand, Uzbekistan 16 September 2022. Foto: Sputnik/Sergey Bobylev.
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara selama konferensi pers setelah KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Samarkand, Uzbekistan 16 September 2022. Foto: Sputnik/Sergey Bobylev.

Putin Beri 2 Syarat Jika Eropa Ingin Pasokan Energi Kembali Normal



Berita Baru, Samarkand – Pemimpin tertinggi Rusia, Vladimir Putin beri 2 syarat jika Eropa ingin gas, yaitu Eropa harus mencabut sanksi-sanksi yang mereka berikan pada Rusia serta membuka pipa Nord Stream 2.

Hal itu dikatakan Putin kepada wartawan setelah melakukan pertempuan tingkat tinggi dengan para anggota Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Uzbekistan, Jumat (16/9).

“Intinya, jika Anda memiliki dorongan, jika itu sangat sulit bagi Anda, cabut saja sanksi pada Nord Stream 2, yaitu 55 miliar meter kubik gas per tahun, tekan saja tombolnya dan semuanya akan berjalan,” kata Putin, dikutip dari Reuters.

Putin menyalahkan Eropa atas krisis energi dan bersikeras bahwa Rusia akan memenuhi kewajiban energinya.

Nord Stream 2 terletak di dasar Laut Baltik hampir sejajar dengan Nord Stream 1. Pipa itu dibangun setahun yang lalu, tetapi Jerman langsung memutuskan untuk tidak melanjutkannya hanya beberapa hari sebelum Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.

Harga gas Eropa naik lebih dari dua kali lipat dari awal tahun didorong dengan menurunnya pasokan gas Rusia ke Eropa.

Lonjakan harga tahun ini telah menekan konsumen yang sudah berjuang dan memaksa beberapa industri untuk menghentikan produksi.

Eropa menuduh Rusia menggunakan pasokan energi sebagai senjata balasan atas sanksi Barat yang dijatuhkan pada Rusia karena menginvasi Ukraina.

Rusia mengatakan Barat telah melancarkan perang ekonomi dan sanksi telah menghambat operasi pipa Nord Stream 1.

Rusia telah memotong pasokan gas ke beberapa negara, termasuk Bulgaria dan Polandia, karena mereka menolak untuk membayar dalam rubel daripada mata uang kontrak.

Raksasa gas Rusia Gazprom juga mengatakan awal bulan ini pipa Nord Stream 1, rute pasokan utama Eropa, akan tetap ditutup karena turbin di stasiun kompresor mengalami kebocoran oli mesin, menyebabkan harga gas grosir melonjak.