Protes Antivaksin dan Kasus COVID-19 Melonjak, Australia Tutup Paksa Lokasi Konsturksi di Melbourne
Berita Baru, Canberra – Pihak berwenang Australia menutup paksa lokasi konstruksi di Melbourne selama dua minggu mulai Selasa (21/9), menurut Menteri Perhubungan Industrial Tim Pallas.
Penutupan itu terjadi setelah protes antivaksin di Melbourne berubah menjadi aksi yang diwarnai lempara botol dan peti kepada serikat pekerja hingga memaksa aparat polisi turun tangan.
Selain itu, jumlah kasus COVID-19 di negara bagian Victoria dan New South Wales (NSW) melonjak hingga memaksa pemerintah negara bagian Victoria mewajibkan semua pekerja konstruksi untuk memiliki setidaknya satu dosis vaksin.
“Kami memberi tahu industri ini hanya seminggu yang lalu, kami telah melihat perilaku mengerikan di lokasi dan di jalan-jalan kami, dan sekarang kami bertindak tegas dan tanpa ragu-ragu,” kata Menteri Hubungan Industrial negara bagian Tim Pallas dalam sebuah pernyataan Senin (20/9) malam.
Polisi Victoria mengatakan “beberapa orang” telah ditangkap dalam kerusuhan tersebut.
Penutupan paksa lokasi konstruksi dikhawatirkan akan memperburuk kegiatan ekonomi Australia, di mana beberapa ekonom memperkirakan situasi lockdown yang diperpanjang dapat mendorong ekonomi Australia menuju resesi kedua dalam beberapa tahun.
Australia telah menerapkan lockdown di dua kota besarnya yaitu Sydney dan Melbourne, dan di ibu kota Canberra untuk memadamkan wabah varian Delta yang sangat menular.
Namun, lockdown ketat itu malah memicu protes anti-lockdown hingga polisi terpaksa menangkap ratusan orang kota-kota tersebut selama akhir pekan.
Di NSW, setidaknya di Byron, Kempsey dan Tweed, diperintahkan untuk kembali melakukan lockdown pada Selasa (21/9) sore nanti, setelah 1.022 kasus dan 10 kematian dilaporkan di negara bagian itu, menurut Sydney Morning Herald.
“Sayangnya, kami memiliki beberapa kasus di bagian utara negara bagian itu,” kata Menteri Kesehatan NSW Brad Hazzard, menurut Sydney Morning Herald.
Di seluruh rumah sakit NSW, setidaknya ada 1.266 kasus COVID-19 aktif, termasuk 244 orang dalam perawatan intensif.
Sementara itu, pihak berwenang di Sydney dan Melbourne juga mulai melonggarkan beberapa pembatasan ketat pada pertemuan di luar ruangan dan olahraga jika tingkat vaksinasi melonjak.
Dikatakan bahwa penduduk akan mempunyai lebih banyak kebebasan setelah 70 hingga 80 persen populasi orang dewasa divaksinasi sepenuhnya.
Sejauh ini, 53 persen warga di NSW dan 44 persen warga di Victoria telah divaksinasi lengkap.
Terkait dengan kasus terbaru di Victoria, tercatat sebanyak 603 kasus baru terdeteksi pada hari Selasa. Angka itu merupakan jumlah kenaikan harian terbesar tahun ini, melampaui rekor tertinggi sebelumnya 567 sehari sebelumnya.
Meski demikian, Australia tetap mempertahankan jumlah COVID-19 yang lebih rendah daripada banyak negara yang sebanding, dengan 87.700 kasus dan 1.168 kematian.