Presiden Lukashenko: Belarusia Mulai Menghadapi Ancaman Terorisme
Berita Baru, Internasional – Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, mengatakan pada Selasa (27/10) bahwa negara yang menjadi paru-paru Eropa ini mulai menghadapi ancaman terorisme dan upaya pasukan oposisi untuk memulai pemogokan nasional.
“Mereka sudah datang ke rel kereta api dan mulai memblokir sistem otomatis dan mengunci rel, bagaimana lagi kita bisa menilai ini? Ini bisa mengakibatkan insiden serius di rel kereta api, bencana dan banyak korban jiwa. Ini adalah tindakan geng kriminal terorganisir, dengan tanda-tanda terorisme. Kami mulai menghadapi ancaman terorisme,” kata Lukashenko pada pertemuan persiapan Majelis Rakyat Semua-Belarusia, seperti dikutip oleh kantor berita Belta.
Ledakan protes di Belarusia telah terjadi sejak pemilihan presiden pada Agustus 2020 yang banyak ditolak oleh masyarakat karena dinilai terjadi kecurangan. Menurut pihak berwenang, Presiden Alexander Lukashenko memperoleh 80,1 persen suara, namun, oposisi mengklaim bahwa Svetlana Tikhanovskaya-lah memenangkan pemilihan, dan menuduh presiden melakukan kecurangan dalam kontestasi tersebut.
Tikhanovskaya mengumumkan ‘ultimatum rakyat’ dengan mendorong semua perusahaan negara untuk melakukan pemogokan sipil jika tuntutan oposisi tidak dipenuhi pada 25 Oktober.