Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Presiden Jokowi: Kita Ini Sedang Menghadapi Sebuah Krisis
Foto: Istimewa

Presiden Jokowi: Kita Ini Sedang Menghadapi Sebuah Krisis



Berita Baru, Surabaya – Melonjaknya kasus COVID-19 di Provinsi Jawa Timur sejak diberlakukan masa new normal mendapatkan respon dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi). Untuk mengetahui langsung kondisi di Jawa Timur, Presiden Jokowi melakukan kunjungan pada hari Kamis (25/6).

Setelah mendengarkan laporan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Presiden Jokowi kemudian memberikan arahan yang juga diikuti oleh seluruh Bupati dan Walikota melalui video conference.

Memulai pidatonya, Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi kepada Gubernur, Wakil Gubernur, para Bupati, para Walikota, gugus tugas, relawan, tenaga kesehatan, dokter, perawat, relawan jajaran TNI-POLRI, dan segenap tokoh masyarakat maupun tokoh agama yang telah berkontribusi terhadap penanganan COVID-19 di Provinsi Jawa Timur.

Jokowi mengajak kepada semua pihak agar memiliki perasaan yang sama, yaitu perasaan yang secara sadar memahami bahwa kondisi negara saat ini sedang dalam keadaan krisis. Bukan hanya krisis Kesehatan, tetapi juga krisis ekonomi.

“Perasaannya harus sama. Jangan sampai ada yang masih memiliki perasaan bahwa kita normal-normal saja. Berbahaya sekali”. Tutur Jokowi.

Namun begitu, Jokowi juga menjelaskan bahwa krisis kesehatan dan ekonomi ini tidak hanya melanda Indonesia, melainkan juga melanda 215 negara lainnya di dunia.

“Jadi, saya minta kita memiliki perasaan yang sama, bahwa kita sekarang berada dalam posisi krisis kesehatan dan ditambah dengan krisis ekonomi”. Imbau Presiden Jokowi dengan nada serius.

Presiden juga mengajak masyarakat agar memiliki perasaan yang sama, bahwa bangsa Indonesia masih memiliki sebuah masalah yaitu urusan COVID-19. Ia meminta agar jangan sampai ada masyarakat yang masih memiliki perasaan yang masih normal-normal saja, sehingga kemana-mana tidak pakai masker, lupa tidak cuci tangan sehabis kegiatan, masih berkerumun di dalam kerumunan-kerumunan yang tidak perlu.

“Ini yang terus harus kita ingatkan”. Tegasnya