Prabowo: Utang Luar Negeri 50% dari GDP Tak Masalah
Berita Baru, Jakarta – Calon presiden nomor urut 2 dalam Pilpres 2024, Prabowo Subianto, menyatakan bahwa besaran utang luar negeri Indonesia yang mencapai 50 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau gross domestic product (GDP) tidak menjadi masalah.
Pernyataan ini diungkapkan Prabowo saat sesi debat ketiga calon presiden yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Istora Senayan, Jakarta, pada Minggu (7/1/2024) malam.
“Utang produktif, itu saya setuju. Kita bisa [utang] sampai 50 persen. Enggak ada masalah. Kita tidak pernah default. Kita dihormati di dunia,” kata Prabowo.
Meskipun Anies Baswedan menyatakan idealnya utang sebaiknya hanya 30 persen dari GDP, Prabowo menilai Anies perlu belajar ekonomi. “Tapi, Pak Anies. Saya kira Pak Anies perlu belajar ekonomi lagi. Jadi, kalau bilang ideal 30 persen, dasarnya apa?” tandas Prabowo.
Sebelumnya, Anies telah memberikan respons terhadap pemaparan Prabowo mengenai utang luar negeri. Anies menekankan pentingnya peningkatan GDP daripada fokus pada utang luar negeri. “Menurut hemat kami, kita harus bisa mencapai maksimal angka 30 persen dari GDP [produk domestik bruto atau PDB],” kata Anies.
Dalam menjelaskan sikapnya terhadap utang, Prabowo menegaskan bahwa manajemen yang penuh kebijakan (prudence) dan strategi ekonomi yang tepat diperlukan. “Dengan manajemen prudence pengelolaan baik dan strategi ekonomi tepat, terutama hilirisasi ini memperkuat posisi tawar kita, saya kok tidak khawatir negara lain mau intervensi,” ungkap Prabowo.