Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Foto pengintaian Angkatan Udara Australia (RAAF) dari perusak peluru kendali kelas Tentara Pembebasan Rakyat Angkatan Laut Luyang yang transit di Laut Arafura. Foto: ADF.
Foto pengintaian Angkatan Udara Australia (RAAF) dari perusak peluru kendali kelas Tentara Pembebasan Rakyat Angkatan Laut Luyang yang transit di Laut Arafura. Foto: ADF.

PM Australia Tuntut Penyelidikan Penuh Atas Insiden Laser China



Berita Baru, Sydney – Perdana Menteri Australia Scott Morrison menuntut untuk dilakukan penyelidikan penuh terkait insiden penyorotan laser yang dilakukan angkatan laut China kepada pesawat pertahanan Australia.

Pernyataan itu diungkapkan Morrison saat wawancara di radio lokal pada Senin (21/2), menambahkan bahwa pemeritahannya belum menerima penjelasan dari China atas insiden laser China yang terjadi pada Kamis (17/2) lalu.

Pemerintah Australia menyebut bahwa tindakan angkatan laut China tersebut sebagai “tindakan berbahaya dan sembrono”.

Pada Sabtu (19/2) Kementerian Pertahanan Australia (ADF) menjelaskan insiden tersebut terjadi di dalam zona ekonomi eksklusif Australia. Sebuah kapal angkatan laut China mengarahkan laser ke sebuah pesawat militer Australia yang terbang di atas wilayah utara Australia.

Kementerian Pertahanan Australia juga mengatakan laser itu menerangi pesawat dan “berpotensi membahayakan nyawa”.

Pesawat militer Australia yang dilaser tersebut adalah P-8A Poseidon, sebuah pesawat patroli maritim Australia. P-8A Poseidon mendeteksi laser yang berasal dari kapal Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA-N).

Dalam foto yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Australia, terlihat ebuah kapal perusak peluru kendali China dan sebuah dermaga transportasi amfibi sedang berlayar ke timur melalui Laut Arafura antara New Guinea dan Australia pada saat kejadian, dan kemudian melewati Selat Torres yang sempit.

“Mungkin orang bahkan bisa melihat kapal dari daratan kami,” kata Morrison kepada wartawan di Tasmania, Senin, dilansir dari Reuters.

Australia telah menyerukan melalui saluran diplomatik dan pertahanan untuk “penyelidikan penuh atas peristiwa ini”, katanya di radio lokal.

Dia membandingkan insiden itu dengan situasi hipotetis dari fregat Australia yang mengarahkan laser ke pesawat pengintai China di Selat Taiwan, menambahkan: “Bisakah Anda membayangkan reaksi mereka terhadap itu di Beijing?”

Kedutaan China di Canberra tidak menanggapi permintaan komentar. Sementara itu, Beijing belum berkomentar secara terbuka tentang insiden itu.