Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Paus Francis
Paus Francis memimpin misa Paskah dari Basilika St. Peter di Vatikan, pada Minggu (12/4). Foto: Andreas Solaro/Pool via REUTERS

Pimpin Misa Paskah di Tengah COVID-19, Paus Francis: Usir Egoisme



Berita Baru, Internasional – Pada hari Minggu (12/4) waktu Vatikan, Paus Francis menyerukan solidaritas global dalam memerangi pandemi coronavirus disease 2019 atau COVID-19 dan kejatuhan ekonomi ditimbulkannya. Paus juga mendesak pelonggaran sanksi internasional, pembebasan utang untuk negara-negara miskin dan gencatan senjata dalam semua konflik.

Dikutip dari laporan reporter Reuters Philip Pullella, pesan Paskah Paus berjudul “Urbi et Orbi” (ke kota dan dunia). Pesan tersebut dikirimkan dari Basilika Santo Petrus yang kosong.

Paus mengatakan bahwa pesan “Easter of solitude” atau Paskah dalam kesendirian pada tahun ini harus menjadi “penularan harapan” bagi seluruh penduduk dunia. Ia memuji dokter, perawat dan orang-orang yang mempertaruhkan hidup mereka untuk menyelamatkan orang lain, mereka yang tetap bekerja untuk menjaga layanan penting tetap berjalan.

“Ini bukan waktu untuk ketidakpedulian, karena seluruh dunia menderita dan perlu bersatu dalam menghadapi pandemi”. Kata Paus dalam pesan itu.

Paus juga menegaskan bahwa dirinya melarang umat manusia untuk melakukan perpecahan, ketidakpedulian, egoisme, dan kelupaan di situasi pandemi yang sedang melanda dunia saat ini.

“Ketidakpedulian, egoisme, perpecahan, dan kelupaan bukanlah kata-kata yang ingin kita dengar saat ini. Kami ingin melarang kata-kata ini selamanya!” Katanya.

Pimpin Misa Paskah di Tengah COVID-19, Paus Francis: Usir Egoisme
Paus Francis pimpin Misa Paskah

Paus menyatakan simpati kepada mereka yang tidak dapat mengucapkan selamat tinggal kepada orang yang mereka cintai karena pembatasan, bagi umat Katolik yang belum dapat menerima sakramen dan bagi semua yang khawatir tentang masa depan yang tidak pasti.

“Dalam minggu-minggu ini, kehidupan jutaan orang tiba-tiba berubah,” katanya.

Paus mengatakan sekarang adalah waktunya bagi para politisi dan pemerintah untuk menghindari “egoisme” dan mengambil tindakan tegas, secara bersama-sama untuk saling membantu satu sama lain dalam melalui krisis, sehingga pada akhirnya dapat melanjutkan kehidupan secara normal kembali.

Secara khusus Paus mengungkapkan keprihatinan terhadap masa depan Eropa yang sedang mengalami perpecahan. Hal itu dipicu oleh sikap Jerman, Belanda dan beberapa negara lainnya yang menentang upaya membantu pemulihan perekonomian negara di kawasan benua biru seperti Italia dan negara lainnya yang terpuruk akibat COVID-19.

“Ini bukan waktu untuk perpecahan,” kata Francis.

Sekali lagi, Paus mengulangi seruan untuk gencatan senjata di seluruh penjuru dunia, mengecam pembuatan senjata, dan mengatakan bahwa pandemi COVID-19 akan memicu para pemimpin untuk mengakhiri perang yang berkepanjangan seperti di Suriah. [Hp]