Penarikan Misi Penjaga Perdamaian PBB dari Kongo Dimulai
Berita Baru, Internasional – Misi Stabilisasi Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Republik Demokratik Kongo (MONUSCO) memulai penarikan misinya di negara itu, demikian disampaikan Kepala MONUSCO Bintou Keita sebelumnya pada pekan ini.
Penarikan itu dilakukan “atas dasar pencapaian kondisi minimum tonggak terpenting dari rencana transisi,” kata utusan PBB tersebut dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Komunikasi dan Media Republik Demokratik Kongo Patrick Muyaya.
Keita yang merupakan Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Kongo menambahkan bahwa rentang waktu pastinya tidak ditentukan.
“Kami semua setuju untuk memastikan penarikan MONUSCO yang bertanggung jawab di bawah mandat Resolusi 2666 yang diadopsi oleh Dewan Keamanan PBB pada 20 Desember 2022. Mempertimbangkan ratusan pengungsi internal di negara ini, kami perlu memastikan bahwa tidak ada kekosongan seiring penarikan MONUSCO. Kami telah melakukan dialog dengan otoritas Kongo, yang menurut saya positif,” jelas Keita, sebagaimana dikutip Xinhua News.
Menurut Muyaya, pemerintah Republik Demokratik Kongo mengabulkan permintaan penarikan MONUSCO, seraya menekankan bahwa prosesnya harus dilakukan “secara teratur, beradab, dan terstruktur”.
“Kami tidak dapat menetapkan tanggal, karena mungkin ada beberapa hal yang tidak terduga dan tidak dapat diperhitungkan,” katanya.
Misi penjaga perdamaian PBB datang ke negara itu sejak 1999. Misi tersebut merupakan salah satu misi terbesar dan termahal di dunia, dengan anggaran tahunan sekitar 1 miliar dolar AS.