Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pemkab Cianjur Batalkan Bantuan Huntara Rp1 Juta untuk Korban Gempa
Warga terdampak gempa di Kabupaten Cianjur tengah berada di tenda pengungsian (Foto: Liputan6)

Pemkab Cianjur Batalkan Bantuan Huntara Rp1 Juta untuk Korban Gempa



Berita Baru, Jakarta – Pemerintah Kabupaten Cianjur membatalkan pemberian bantuan hunian sementara (Huntara) senilai Rp 1 juta per keluarga untuk korban terdampak gempa.

Juru Bicara Tim Penanganan Bencana Gempa Bumi Kabupaten Cianjur, Budi Rahayu Toyib, mengatakan, Pemkab Cianjur awalnya sudah mengalokasikan dana Rp 14 miliar yang bersumber dari donasi untuk pembangunan 14 ribu Huntara.

“Awalnya dialokasikan Rp 1 juta per keluarga. Ada sekitar 14 ribu keluarga yang akan dapat bantuan, jadi total anggarannya Rp 14 miliar,” kata Budi pada Kamis (2/2/2023) yang dikutip dari Tempo.co.

Namun, menurut Budi, ternyata bantuan tersebut tumpang tindih dengan kebijakan pusat yang akan memberikan bantuan Rp 500 ribu untuk dana tunggu hunian.

“Jadi dasar pemberiannya tidak ada dari BPNB itu, makanya kemarin sempat ditunda. Kalau sekarang kemungkinan dibatalkan atau tidak jadi dan dialokasikan untuk kebutuhan lain,” kata dia.

Menurut Budi, dana tersebut akan dimasukan ke dalam Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) dan dialokasikan dalam Belanja Tak Terduga (BTT).

“Tidak jadi diberikan untuk Huntara. Dananya dimasukan ke RKUD untuk kebutuhan lain, terutama sekarang rencana bupati memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi saat ramadan dan lebaran. Jadi untuk dapur umum dana itu,” ujar dia.

Sementara itu, dana Rp 500 ribu merupakan kewenangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, tetapi belum ada pencairan. Pasalnya dana yang masuk ke daerah belum ada.

“Informasi dari BPBD Kabupaten Cianjur belum ada pencairan untuk yang Rp 500 ribu. Karena dana yang masuk baru sebagian. Kalau dibagikan langsung, nanti kasihan yang belum kebagian, padahal haknya sama. Jadi di-pending dulu. Kalaupun tidak dipakai, akan dikembalikan ke pusat,” kata dia.

Selain itu, lanjut Budi, bantuan untuk perbaikan rumah juga sudah disalurkan, sehingga sebagian warga sudah mulai memperbaiki dan membangun rumah yang rusak agar secepatnya bisa ditinggali kembali.

“Alasanya yang dana Rp 1 juta untuk Huntara batal juga karena bantuan kan sudah mulai dicairkan secara bertahap. Makanya alokasi anggarannya untuk kebutuhan lain,” tandasnya.