Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ayman al-Zawahri dari al-Qaida berbicara di Islamabad, Pakistan, pada 20 Juni 2006. Foto: AP/B.K.Bangash.
Ayman al-Zawahri dari al-Qaida berbicara di Islamabad, Pakistan, pada 20 Juni 2006. Foto: AP/B.K.Bangash.

Pemimpin Al Qaeda Zawahiri Dikabarkan Tewas dalam Serangan Terbaru AS di Afghanistan



Berita Baru, Washington – Pada hari Senin (1/8), pemimpin Al Qaeda Zawahiri dikabarkan Tewas dalam serangan terbaru AS di Afghanistan pada Minggu (31/7). Kabar itu salah satunya dilontarkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Jika itu benar, maka kematian Ayman Al-Zawahiri tersebut bisa dikatakan menjadi pukulan paling menyakitkan bagi Al-Qaeda sejak Osama bin Laden tewas pada tahun 2011.

Al-Zawahiri merupakan salah satu orang yang paling dicari. Sebagai seorang ahli bedah Mesir, kepalanya dihargai $25 juta.

Ia juga dianggap sebagai salah satu dalang yang mengkoordinasikan serangan 11 September 2001 yang menewaskan ribuan orang.

Pejabat AS, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan AS melakukan serangan pesawat tak berawak di ibukota Afghanistan Kabul pada Minggu pagi pukul 06:18 waktu setempat.

“Sekarang keadilan telah ditegakkan, dan pemimpin teroris ini tidak ada lagi,” kata Biden dalam sambutannya dari Gedung Putih, dikutip dari AP.

“Kami tidak pernah mundur,” imbuhnya.

Intelijen AS menentukan dengan “keyakinan tinggi” bahwa orang yang tewas adalah Zawahiri, kata seorang pejabat senior pemerintah kepada wartawan. Tidak ada korban lain yang terjadi.

“Zawahiri terus menimbulkan ancaman aktif bagi orang, kepentingan, dan keamanan nasional AS,” kata pejabat itu dalam panggilan konferensi.

“Kematiannya memberikan pukulan signifikan bagi al Qaeda dan akan menurunkan kemampuan kelompok itu untuk beroperasi,” tambahnya.

Ada desas-desus tentang kematian Zawahiri beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir, dan dia telah lama dilaporkan dalam kondisi kesehatan yang buruk.

Kematiannya menimbulkan pertanyaan tentang apakah Zawahiri menerima perlindungan dari Taliban setelah pengambilalihan Kabul pada Agustus 2021.

Pejabat itu mengatakan para pejabat senior Taliban mengetahui kehadirannya di kota itu.

Serangan pesawat tak berawak itu adalah serangan AS pertama yang diketahui di Afghanistan sejak pasukan dan diplomat AS meninggalkan negara itu pada Agustus 2021.

Langkah itu dapat meningkatkan kredibilitas jaminan Washington bahwa AS masih dapat mengatasi ancaman dari Afghanistan tanpa kehadiran militer di negara itu.