Pemerintah Jerman Tidak Berencana Keluarkan Larangan Produk Huawei
Berita Baru, Internasional – Jerman tidak ingin mengikuti Amerika Serikat yang pada umumnya melarang produk yang dibuat oleh pembuat peralatan telekomunikasi China seperti Huawei. Menurut juru bicara Kementerian Ekonomi, negara itu akan terus membuat keputusan berdasarkan kasus per kasus.
Hubungan Berlin dengan Beijing telah berada di bawah pengawasan ketat sejak invasi Rusia ke Ukraina, yang mengungkap ketergantungan ekonomi Jerman pada Rusia untuk energi dan membuat para pejabat mewaspadai ketergantungan serupa pada China untuk perdagangan.
Jerman berada di bawah tekanan khusus untuk mengambil tindakan terhadap pembuat peralatan telekomunikasi China setelah pemerintah AS minggu ini melarang persetujuan peralatan baru dari Huawei dan ZTE 000063.SZ karena menimbulkan “risiko yang tidak dapat diterima” bagi keamanan nasional AS.
Menurut laporan Reuters, makalah strategi Kementerian Ekonomi Jerman pada hari Kamis lalu merinci rekomendasi untuk meningkatkan tingkat pengawasan terhadap penggunaan komponen dari negara bagian tertentu.
Makalah tersebut menyebutkan undang-undang yang diperkenalkan di Jerman pada tahun 2020 yang menetapkan rintangan tinggi bagi pembuat peralatan telekomunikasi untuk jaringan generasi mendatang, seperti Huawei.
Di bawah undang-undang itu, komponen TI individual atau seluruh perusahaan dapat dilarang dan dinyatakan tidak dapat dipercaya jika pemasok membuat pernyataan palsu, tidak mendukung audit keamanan, atau gagal melaporkan atau menambal kerentanan dengan segera.
Makalah strategi setebal 104 halaman menyarankan untuk melangkah lebih jauh, mengizinkan pelarangan komponen dan produk yang dibuat oleh pemasok di negara otoriter untuk telekomunikasi dan TI serta infrastruktur penting lainnya seperti transportasi atau pasokan air dan makanan.
Sementara pihak Huawei mengatakan bahwa pihaknya mengandalkan dialog yang konstruktif dan berorientasi pada fakta.
“Penggunaan jaringan yang aman tidak bergantung pada negara asal penyedia dan hanya dapat dipastikan melalui standar global dalam kerja sama internasional antara industri dan otoritas pengatur,” kata Huawei, sebagaimana dilansir dari Reuters, Minggu (4/12/22).