Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Suhu Bumi

PBB Peringatkan Suhu Bumi Berada di Titik Terpanas



Berita Baru, Internasional – Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mengatakan dalam satu dekade terakhir suhu bumi akan mencapai titik paling panas.

Menurut sebuah laporan, tahun ini merupakan tahun kedua atau ketiga dalam catatan rekor suhu global rata-rata mencapai sekitar 1,1 derajat celcius lebih tinggi daripada era pra-industri.

Secara keseluruhan, laporan yang dirilis pada KTT iklim COP25 di Madrid, Selasa (03/12), memberikan bukti yang jelas terjadinya tingkat kepanasan laut yang meningkat, serta tingkat keasaman air laut yang mencapai 26% lebih asam dari awal periode industri.

Tidak hanya itu, konsentrasi rata-rata karbon dioksida di atmosfer mencapai 407,8 bagian per juta tahun lalu–merupakan rekor tertinggi dan akan meningkat tahun ini.

Menyinggung soal kenaikan air laut, penghitungannya telah dipercepat sejak pengukuran satelit dimulai pada tahun 1993, sebab lapisan es mencair di Greenland dan Antartika.

“Jika kita tidak mengambil tindakan iklim mendesak sekarang, maka kita sedang menuju peningkatan suhu lebih dari 3 ° C pada akhir abad ini, dengan dampak yang semakin berbahaya pada kesejahteraan manusia, ” jelas Petteri Taalas, sekretaris jenderal WMO dalam sebuah pernyataan.

“Kami tidak berada di dekat jalur untuk memenuhi target Perjanjian Paris,” tambah Taalas.

Dalam perjanjian Paris yang dicapai pada COP21 pada tahun 2015–selain komitmen untuk memastikan pemanasan global tetap jauh di bawah 2 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri–para pemimpin dunia di Paris juga sepakat mengejar upaya untuk membatasi kenaikan suhu hingga 1,5 derajat Celcius.

Dalam sambutan yang disampaikan pada hari Minggu, Antonio Guterres menekankan bahwa salah satu harapannya adalah berusaha untuk menyoroti urgensi masalah yang dihadapi oleh bumi.

“Kita hanya harus berhenti menggali dan mengebor dan mengambil keuntungan dari kemungkinan luas yang ditawarkan oleh energi berbasis terbarukan dan solusi berbasis alam,” katanya.

“Dalam 12 bulan ke depan, yang paling krusial adalah bahwa kita harus kembali pada komitmen nasional untuk segera mulai mengurangi emisi gas rumah kaca pada kecepatan yang konsisten untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2050,” ia melanjutkan pernyataannya.

Informasi yang dilaporkan oleh WMO bersumber dari berbagai sumber dan organisasi, termasuk pusat iklim regional, layanan meteorologi dan hidrologi nasional, Program Penelitian Iklim Dunia, Global Atmosphere Watch dan Global Cryosphere Watch. Itu juga menggunakan informasi dari badan-badan PBB lainnya.

Sumber : SputnikNews