Pastikan PON XXI Digelar Tahun 2024, Menpora: Mari Kita Turunkan Tensi Politik dengan Olahraga
Berita Baru, Aceh – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Indonesia, Zainudin Amali, berharap gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Tahun 2024 di Aceh-Sumatera Utara memberi banyak dampak positif. Salah satunya dapat menurunkan ketegangan di tahun politik.
Menpora Amali memastikan pelaksanaan PON XXI Aceh – Sumut akan tetap digelar sesuai jadwal pada 2024 mendatang. Selain itu, 2024 juga jadi tahun momentum politik yaitu dilaksanakan pemilu serentak untuk pemilih pemimpi Indonesia lima tahun ke depan. Mulai dari presiden, dpr, hingga gubernur dan bupati/walikota.
“Mari kita turunkan tensi politik dengan olahraga,” kata Menpora Zainudin Amali dalam ‘Penyampaian Laporan Kesiapan PON XXI Tahun 2024 di Sumut’ di Pendopo Gubernur Aceh, Sabtu (24/12).
Agar gaung PON ke-21 Tahun 2024 terasa, Menpora Amali minta pihak KONI, Pemprov Aceh, dan Pemprov Sumut untuk segera mengadakan launching besar-besaran dan hitung mundur penyelenggaraan.
“Tadi sudah diperkenalkan Maskot PON, saya minta Pak Ketua Umum KONI, Pak Gubernur, segera buat launching besar-besaran di stadion bulan Januari, agar gaungnya terasa,” kata Menpora Amali usai mendengarkan kesiapan yang dilaporkan oleh Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki dan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi.
“Kita mulai buat hitung mundur (countdown) berpatokan yang sudah direncanakan pada tahun 2024, masalah ada perubahan biarkan nanti saja,” tambah Amali.
Adapun dalam upaya mendukung PON, Januari 2023 Menpora akan mendorong adanya rapat terbatas (ratas) yang dipimpin Presiden Joko Widodo untuk membahas PON 2024 Aceh-Sumut. Dukungan sarana dan prasarana serta dukungan lainnya perlu diputuskan segera agar persiapan lebih matang.
“Saya minta kepada Ketua Umum KONI Pusat dan jajaran untuk segera menetapkan tentang apa yang menjadi kebutuhan. Karena itu harus ditentukan oleh Technical Delegate, masalahnya sekali kebutuhan diputuskan tidak boleh berubah lagi. Sebab ini pemesanan barangnya butuh waktu apalagi kalau harus luar negeri,” jelasnya.
Perihal pembuatan stadion, Menpora Amali akan berkoordinasi dengan MenPUPR bahwa standar internasional menjadi mutlak diterapkan. Dengan demikian keperluan jangka panjang dapat terus terpenuhi, tidak berhenti pada event PON saja.
“Kemudian soal pembuatan stadion karena itu bukan di tempat kami ada di tempat lain saya akan koordinasikan dan hasil ini saya akan laporan kepada Bapak Presiden, saya kira tidak ada masalah,” ucap Menpora Amali.
“Untuk yang dikerjakan oleh pemerintah pusat, kepada Kementerian PUPR saya sudah minta seperti itu (standar internasional), supaya sekali dibangun akan berlaku sepanjang masa. Karena kita punya pengalaman ketika kita ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 kita diminta oleh FIFA harus ada renovasi, ada yang major ada yang minor. Karena ini bangun baru dari awal kita sudah standarkan,” pungkas Amali.