Kunjungan Jokowi Tak Membuat Kapal China di Natuna Surut
Berita Baru, Jakarta – Kehadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) di perairan Natuna pada Rabu (8/1/2020) tak membuat kapal ikan asing takut. Pasalnya, paska ditinggalkan Jokowi dari Pulau Natuna, keberadaan KIA di perairan tersebut bukannya berkurang tapi justru semakin bertambah.
Hal tersebut terbukti dari pantauan udara yang dilakukan TNI menggunakan pesawat intai maritim Boeing 737 AI-7301. Dari pemantauan itu, ditemukan sekitar 30 KIA yang masih menduduki Laut Natuna bagian utara.
“Saat ini KIA tersebut bukan malah berkurang, melainkan semakin bertambah dan jumlahnya sekitar 30 KIA,” kata Panglima Komando Gabungan Wilayah I (Pangkogabwilhan) Laksdya TNI Yudho Margono dalam keterangan tertulisnya pada, Sabtu (11/1).
Mendapatkan temuan tersebut, ia langsung menginstruksikan tiga kapal perang, yaitu KRI Karel Satsuit Tubun (KST) 356, KRI Usman Harun (USH) 359 dan KRI Jhon Lie 358 untuk melakukan upaya pengusiran.
Saat ini, pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan dengan kapal Coast Guard China agar KIA segera keluar dari wilayah Indonesia.
Namun demikian, jika upaya persuasif itu kembali tidak dihiraukan, ia menegaskan akan melakukan penegakan hukum sesuai ketentuan yang berlaku.
“Namun jika kapal-kapal asing tersebut tetap tidak keluar dari wilayah Indonesia, maka dilaksanakan penegakan hukum, kapal-kapal tersebut ditangkap dan diproses secara hukum,” tegasnya.
Sebelumnya, pada Rabu (8/1), Presiden RI Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Pulau Natuna. Dalam kunjungannya itu, ia menegaskan kedaulatan NKRI tidak bisa ditawar.
“Kita punya kabupaten di sini, ada bupatinya dan ada gubernurnya bahkan penduduk kita di sini ada 81 ribu, jadi tidak ada yang perlu didebatkan lagi,” kata Jokowi.