Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Palestina PUIC
Anggota DPR RI Fraksi PKB, Luluk Nur Hammidah (kiri).

Palestina Terpuruk, DPR RI Dorong PUIC Bentuk Misi Khusus ke Ghaza



Berita Baru, Ouagadaungou – Komisi tetap di Parliamentary Union of The OIC Member States (PUIC/Persatuan Parlemen Negara-negara OKI) menyelenggarakan pertemuan tahunan Komisi Palestina ke-10 di Ouagadougou, Burkina Faso, Rabu (29/01).

Pertemuan itu untuk mendiskusikan isu-isu krusial Palestina, antara lain masalah ekspansi permukiman illegal Israel, status Yerusalem dan rekonsiliasi faksi-faksi Palestina.

Hadir sebagai perwakila DPR RI, Luluk Nur Hamidah mengatakan sejak lebih dari tujuh dekade, Palestina masih tidak diuntungkan. Situasi Palestina terus terpuruk.

“Pengakuan AS atas permukiman ilegal Israel, relokasi Kedutaan Besar AS ke Al Quds Al Sharif (Yerusalem), proposal kesepakatan yang diusulkan AS, dugaan normalisasi negara-negara tetangga Israel, perpecahan Palestina yang belum terselesaikan, dan situasi Jalur Gaza yang semakin memburuk, itu semua pukulan telak bagi masa depan Negara Palestina,” papar Luluk.

Lebih lanjut anggota Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR itu menegaskan dukungan penuh Indonesia atas langkah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk membuka penyelidikan atas kejahatan Israel.

“Upaya ICC itu harus menjadi perhatian bersama. Saya mendesak parlemen OKI mengambil kontribusi nyata dengan mendorong pemerintah masing-masing untuk mendukung langkah ICC itu,” imbuh anggota Fraksi PKB itu.

Langkah Ilegal Israel Ancam Keberlanjutan Hidup Warga Palestina

Legislator yang duduk di Komisi IV ini mengingatkan permukiman ilegal Israel dan ancaman paling berbahaya bagi pembentukan Negara Palestina di masa depan. Menurutnya, langkah illegal Israel mengubah lanskap Palestina, baik demografis maupun social, merupakan penjajahan.

“Pada akhirnya, semua tanah Palestina yang diduduki akan dipaksa sebagai bagian dari wilayah Israel. Sayangnya, permukiman ilegal Israel terus berlanjut. Negara-negara di dunia termasuk parlemen harus mengerahkan upaya bersama dalam mengimplementasikan Resolusi 2334 Dewan Keamanan PBB,” tegas dia.

Selain itu Luluk juga prihatin atas kemanusiaan rakyat Palestina yang semakin terdegradasi. Ia menyebut, kelompok rentan seperti anak-anak, perempuan dan pemuda tidak mendapatkan hak-hak layak sebagai manusia.

Dengan terus memburuknya situasi Palentina, Luluk menyarankan PUIC segera membentuk misi khusus berkunjung ke Gaza. “Itu untuk menerjemahkan komitmen penuh PUIC terkait solidaritas terhadap Gaza yang terisolasi sejak tahun 2007,” pungkas dia.

Ikut hadir dalam sidang Komisi Palestina ke-10 PUIC politisi PDIP Sondang Tiar Debora Tampubolon. Komisi Palestina PUIC sendiri dibentuk atas usulan DPR RI saat perhelatan Konferensi PUIC ke-7 di Palembang, Januri 2012. [*]