OPEC Pangkas Produksi, Meksiko Tidak Sepakat
Berita Baru, Internasional – Organisasi negara-negara penghasil minyak (OPEC) bersama sekutunya sepakat untuk memangkas produksi hingga Juli. Kesepakatan tersebut merupakan perpanjangan perjanjian dari yang sudah dicapai OPEC.
Dilansir Beritabaru.co dari CNN, mereka sepakat memangkas produksi minyak sebesar 9,7 juta barel per hari pada Mei dan Juni, demi menopang harga yang sempat jatuh dalam. Penurunan harga minyak di tengah pandemi virus corona disebabkan oleh lemahnya permintaan pasar.
Kendati demikian, Meksiko membangkang untuk melanjutkan pemangkasan produksi minyak. Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador menegaskan tidak sepakat untuk memangkas produksi lebih dalam dari 100 ribu barel per hari.
Padahal, pemangkasan produksi yang dilakukan OPES pada Mei dan Juni telah membantu pasar menopang harga minyak.
“Permintaan pun kembali meningkat secara global, karena aktivitas ekonomi perlahan-lahan kembali ke bentuk normal,” terang Menteri Energi Aljazair, sekaligus Presiden OPEC, Minggu (07/6).
Sebelumnya, Irak dan Nigeria juga sempat memproduksi minyak mentah di atas kuota yang dipatok pada Mei dan Juni. Alasannya mereka menghadapi kesulitan ekonomi, sehingga sulit untuk patuh dengan kebijakan pemangkasan produksi.
Namun, kedua negara sepakat untuk mengkompensasi kelebihan produksi mereka dengan pemangkasan tambahan pada Juli, Agustus, dan September.
Pandemi Covid-19 telah mengakibatkan permintaan minyak turun drastis, sehingga para produsen kehabisan tempat untuk menampung produksi.
Pada saat itu, Rusia dan Arab Saudi membanjiri pasokan yang mengakibatkan harga minyak jatuh hingga menyentuh minus, pertama kalinya pada 20 April 2020 lalu.
“Saya tidak bisa bayangkan bahwa saya hidup untuk menyaksikan hal ini (tragedi harga minyak),” ujar Pangeran Abdulaziz bin Salman bin Abdulaziz al-Saud, Menteri Energi Arab Saudi.