Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

MER-C Indonesia Kehilangan Kontak dengan Relawan di Gaza
Relawan MER-C di Gaza (foto; Istimewa)

MER-C Indonesia Kehilangan Kontak dengan Relawan di Gaza



Berita Baru, Jakarta – Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia kehilangan kontak dengan tiga relawannya yang berada di Gaza. Mereka kehilangan kontak dengan ketiganya sejak dua hari yang lalu.

Dalam pengumuman resmi, MER-C Indonesia menyatakan, “MER-C Indonesia telah kehilangan kontak dengan Relawan MER-C dan staf lokal di Gaza sejak pukul 14.00 WIB, Oktober 27, 2023.”

Kepala Presidium MER-C, Dr. Sarbini Abdul Murad, mengonfirmasi kehilangan kontak dengan tiga relawan MER-C di Gaza, yaitu Fikri Rofiul Haq, Reza Aldilla Kurniawan, dan Farid Zanzabil Al Ayubi. Mereka sudah tidak dapat dihubungi selama dua hari terakhir.

Upaya untuk menghubungi Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) juga tidak membuahkan hasil, karena mereka juga kehilangan kontak dengan relawan Indonesia di Gaza. Sarbini Abdul Murad mengungkapkan kekhawatirannya dan meminta doa serta dukungan dalam situasi yang semakin mengkhawatirkan ini.

Kehilangan kontak ini terjadi dalam konteks eskalasi konflik di Gaza. Pada Jumat, 27 Oktober, tentara Israel memperluas serangan udara dan daratnya di Jalur Gaza, yang telah mengalami serangan udara tanpa henti sejak serangan mendadak oleh kelompok militan Hamas pada 7 Oktober.

Badan-badan bantuan internasional juga melaporkan kesulitan dalam menjalin kontak dengan staf di Gaza akibat pemadaman internet dan komunikasi yang dilakukan oleh Israel. Konflik ini semakin meningkat dengan serangan yang melibatkan roket dan pengiriman ratusan pejuang ke kota-kota Israel.

Kedua belah pihak mengalami korban jiwa, dengan lebih dari 8.000 warga Palestina tewas, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, serta lebih dari 1.400 orang tewas di Israel. Situasi semakin rumit, dan pihak MER-C Indonesia bersama pihak berwenang terus berupaya menjalin kontak dengan relawan yang belum dapat dihubungi untuk memastikan keselamatan mereka.