Menparekraf Taksir Kerugian Batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia: Minimal Rp3,7 Triliun
Berita Baru, Padang – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menaksir nilai kerugian atau dampak langsung akibat batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyebut minimal kerugian tersebut mencapai angka Rp3,7 triliun.
“Dari total wisatawan mancanegara potensinya sekitar 1.000 hingga 50.000 jiwa,” kata Sandiaga Salahuddin Uno di Padang, Sumatera Barat, Jumat (31/3). Sebagaimana dikutip dari Antara.
Sandi juga menyampaikan, imbas dari batalnya ajang sepak bola bergengsi tersebut, pergerakan ekonomi yang dinantikan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) maupun pelaku ekonomi kreatif di Tanah Air dari 2,2 juta penonton (mancanegara dan Nusantara) lenyap.
“Sekali lagi ini sudah terjadi, jangan terlalu lama kita menyesali tapi harus segera bergerak,” ajak Menparekraf Sandi.
Menurutnya, saat ini yang harus dipikirkan ialah mulai memikirkan dan mencari solusi mengatasi dampak kerugian akibat batalnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20
“Ayo segera move on. Mulai mencari solusi potensi kerugian yang dialami oleh pelaku ekonomi kreatif,” tutur Sandiaga.
Kemenparekraf sendiri telah melakukan kajian akibat atau dampak kerugian usai federasi sepak bola internasional atau FIFA membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Eks Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut mengatakan kerugian paling nyata dialami oleh pelaku ekonomi kreatif, dan usaha mikro kecil dan menengah.
Sandiaga menyakini berbagai macam kuliner, souvernir dan lain sebagainya telah disiapkan atau diproduksi dalam jumlah besar untuk dijual pada wisatawan mancanegara dan Nusantara pada saat berlangsungnya Piala Dunia U-20.
“Tidak hanya itu, batalnya Indonesia sebagai tuan rumah juga berdampak pada pelaku ekonomi kreatif yang telah menyiapkan berbagai agenda sampingan,” jelas Sandi.