Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Menag Minta Seluruh Umat Beragama Tidak Ragu Ikut Vaksinasi Covid-19
Tangkapan layar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam konferensi pers, Selasa (12/1).

Menag Minta Seluruh Umat Beragama Tidak Ragu Ikut Vaksinasi Covid-19



Berita Baru, Jakarta – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas meminta kepada seluruh umat beragama yang sesuai dengan kriteria dan syarat kesehatan yang sudah ditentukan agar untuk tidak ragu mengikuti vaksinasi Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Yaqut bersama Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo, saat meninjau kedatangan 15 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa, 12 Januari 2021.

“Untuk itu dalam kesempatan ini juga saya ingin meminta kepada seluruh umat beragama, yang sesuai dengan kriteria dan syarat kesehatan yang ditentukan agar untuk jangan ragu mengikuti vaksinasi Covid-19 apabila nanti gilirannya sudah tiba,” kata Yaqut dalam konferensi pers dikutip kalan Youtube Sekretariat Negara, Selasa (12/1).

Yaqut menyampaikan seruan tersebut terutama bagi umat islam, bahwa vaksin Covid-19 produksi Sinovac Life Science Co Ltd China dan PT Biofarma (Persero) sudah ada fatwa halal dan suci dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). 

“Pertama, vaksin ini tidak memanfaatkan intifak babi atau bahan yang tercemar babi dan turunannya. Kedua, tidak memanfaatkan bagian tubuh manusia. Ketiga, bersentuhan dengan najis mutawasitah sehingga tetapi sudah dilakukan penyucian secara syar’i atau totahir syar’i. Keempat, menggunakan fasilitas produksi yang suci dan hanya digunakan untuk produk vaksin Covid-19,” ujar Yaqut. 

Artinya, kata Yaqut, vaksin Covid-19 ini boleh digunakan untuk seluruh umat islam selama terjamin keamanannya menurut ahli yang kredibel dan kompeten. 

Selain itu, Yaqut mengingatkan kepada seluruh umat beragama, bahwa semua agama tanpa terkecuali mengajarkan untuk saling melindungi satu di antara yang lain. Menurutnya, vaksinasi Covid-19 ini bagian dari upaya untuk menjalankan ajaran agama tersebut. 

Lebih lanjut, ia mengatakan, vaksin Covid-19 ini bukan obat, tetapi upaya pencegahan. Oleh sebab itu harus dilakukan secara simultan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan yang selama ini diberlakukan yakni 3M memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. 

“Saya ingin menekankan kembali bahwa ini adalah usaha dari pemerintah sebagai wujud kecintaan pemerintah kepada warga negaranya, kecintaan pemerintah kepada bangsa Indonesia,” tandas Yaqut.