Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Sarung Kanjeng Motif Batik Centing Eling Waspodo
Sarung Kanjeng Motif Batik Centing Eling Waspodo

Lestarikan Tradisi, Sarung Kanjeng Kenalkan Produk Sarung Batik Milenial



Berita Baru, Jakarta – Sarung Kanjeng, brand sarung yang dikelola oleh anak-anak muda di Kota Batik Pekalongan mempopulerkan sarung batik dengan desain-desain retro kontemporer.

Diproduksi dengan teknik tradisional handmade, Sarung Kanjeng menawarkan konsep sarung yang tidak melulu identik dengan kaum santri, melainkan sebagai pakaian sehari-hari (daily outfit) bagi publik yang lebih luas.

Bahan kain yang lentur dengan kualitas premium, membuat Sarung Kanjeng nyaman dipakai sepanjang hari baik oleh laki-laki maupun perempuan.

Sarung batik yang selama ini memiliki corak dan motif paten dari generasi ke generasi, dikembangkan secara inovatif menyesuaikan tren desain masa kini. Inovasi motif dibutuhkan agar sarung batik mampu melampaui kesan kuno.

Sebagai produk lokal yang berpijak pada penghargaan terhadap nilai tradisi, salah satu motif desain yang diangkat oleh Sarung Kanjeng adalah “Serial Kaligrafi Aksara Jawa”.

Desain ini merupakan hasil kolaborasi dengan seniman bernama Sugito Ha Es, seorang dalang dari Magetan.

Tujuan dari pengembangan motif tersebut menurut Sugito ialah untuk mendekatkan pengetahuan aksara Jawa kepada anak-anak muda. Mereka sebagai target utama pasar Sarung Kanjeng.

“Mudah-mudahan dapat memperkenalkan kembali falsafah aksara Jawa. Syukur jika mereka bisa bangga dengan akar budayanya,” ungkap Sugito, dalam keterangan tertulis, Selasa (27/04).

  • Lestarikan Tradisi, Sarung Kanjeng Kenalkan Produk Sarung Batik Milenial
  • Lestarikan Tradisi, Sarung Kanjeng Kenalkan Produk Sarung Batik Milenial

Di antara beberapa tema motif yang sudah diciptakan, sebuah motif berjudul “Eling Lan Waspada” terinspirasi dari bait tembang macapat Sinom. Petikan dari serat Kalatidha, karya pujangga agung R. Ng. Ranggawarsita.

//amenangi jaman edan/ ewuh aya ing pambudi/ melu edan nora tahan/ yen tan melu anglakoni/ boya kaduman melik/ kaliren wekasanipun/ ndilalah kersa Allah/ begja-begjane kang lali/ maksih begja wong kang eling lan waspada//

Dari bait tersebut, Sugito memperoleh inspirasi tema dan bentuk desainnya yang berlambang kaligrafi bunga matahari.

Brand sarung batik yang dirintis sejak tahun 2018 itu sudah menghasilkan ratusan motif desain. Sebagian di antaranya merupakan hasil kolaborasi dengan para seniman. Seperti Sugito Ha Esa dan Sarah Monica.

“Ke depannya, Sarung Kanjeng ingin terus mengembangkan desain inovatif yang berangkat dari narasi nilai-nilai hidup tertentu,” pungkas Sugito.