Langkah Normalisasi, Maroko Bangun Sistem Penerbangan Udara Langsung dengan Israel
Berita Baru, Internasional – Setelah Uni Emirat Arab (UEA), Maroko menyusul langkah normalisasi hubungannya dengan Israel. Keduanya sepakat membangun sistem penerbangan udara langsung sebagai langkah dalam menormalkan hubungan, lapor The Jerusalem Post, Sabtu (12/9).
Langkah tersebut diluncurkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Tump, selaku pihak penengah kedua negara dalam mencapai kesepakatan damai. Penandatanganan kesepakatan dijadwalkan akan berlangsung di Gedung Putih selambat-lambatnya Selasa depan.
Seperti dilansir dari Sputnik News, Minggu (13/9), Maroko akan menjadi negara Arab ketiga yang membangun langit terbuka untuk maskapai penerbangan Israel, menyusul pengumuman pada 31 Agustus tentang kesepakatan normalisasi UEA-Israel.
Sebagaimana dilaporkan oleh The Times of Israel (15/8), mengutip perkataan pejabat AS bahwa Maroko akan menjadi negara Arab berikutnya yang menormalisasi hubungan dengan Tel Aviv, setelah UEA. Meskipun Maroko tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel, namun keduanya memiliki hubungan pariwisata dan perdagangan. Selain itu, Yahudi Maroko adalah komunitas Yahudi terbesar kedua di Israel, setelah Yahudi Rusia.
Pada hari Rabu, menantu Trump dan penasihat senior Gedung Putih, Jared Kushner, mengatakan kepada wartawan bahwa Arab Saudi dan Bahrain telah setuju untuk membuka penerbangan mereka dari dan menuju Israel.
“Mereka setuju untuk membuka wilayah udara mereka tidak hanya untuk penerbangan dari Israel ke Uni Emirat Arab dan sebaliknya, tetapi untuk semua perjalanan ke arah timur,” kata Kushner tentang Arab Saudi dan Bahrain.
Pada hari Jumat, Raja Hamad bin Isa Al Khalifa dari Bahrain juga setuju untuk bergabung dengan penandatanganan kesepakatan perdamaian UEA-Israel pada Selasa (15/9). UEA dan Bahrain akan menjadi negara Arab ketiga dan keempat yang memutuskan untuk menormalkan hubungan dengan Israel.