Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kuartal II Ekonomi Indonesia Minus 5,32%, Chatib Basri: Yang Mengkhawatirkan, Pengeluaran Pemerintah -6.9%.
Foto: Ist

Kuartal II Ekonomi Indonesia Minus 5,32%, Chatib Basri: Yang Mengkhawatirkan, Pengeluaran Pemerintah -6.9%.



Berita Baru, Jakarta — Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo mengungkapkan bahwa BPS baru saja mengumumkan realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II.

“Sebagaimana diperkirakan, kita tumbuh negatif di angka -5,32%. Berikut ini perbandingan realisasi pertumbuhan ekonomi Q1 dan Q2 2020 dengan beberapa negara,” tulis Stafus Menkeu Sri Mulyani Indrawati Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo, di akun twitter pribadinya, Rabu (5/08).

Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan dalam siaran persnya, pada Hari Rabu, 05 Agustus 2020 bahwa kontraksi ekonomi Indonesia sebesar 5,32 persen pada kuartal II 2020. Kondisi tersebut merupakan kali pertama ekonomi RI minus sebanyak itu sejak tahun 1999 atau era Presiden B.J. Habibie.

Namun dengan demikian, ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2020 berbanding terbalik dengan kuartal kedua, yaitu masih tumbuh posisitif 2,97%.

Sementara Chatib Basri, mantan Menteri Keuangan di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan, minusnya pertumbuhan ekonomi Indonesia di Triwulan II seperti apa yang telah diperkirakan sebelumnya.

“Seperti diduga Pertumbuhan ekonomi di TW II -5.32%. Konsumsi RT, Investasi dan Export anjlok. Tak mengherankan ini endogenous variable. Yang menguatirkan adalah Pengeluaran pemerintah -6.9%. Artinya Govt spending yang seharusnya bisa exogenous malah jadi pro cyclical,” twit ekonom Universitas Indonesia itu.