Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

KSP Tolak Usul Pertemuan Presiden dan Habib Rizieq dari Cak Nun

KSP Tolak Usul Pertemuan Presiden dan Habib Rizieq dari Cak Nun



Berita Baru, Jakarta – Dorongan dialong antara Presiden Jokowi dengan Pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab dari budayawan Emha Ainun Najib ditolak oleh Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Donny Gahral Adiansyah.

Donny menyatakan tak perlu dialog empat mata antara Presiden Joko Widodo dengan Habib Rizieq Shihab.

“Tidak (perlu dialog). Tidak ada masalah apapun dengan MRS (Muhammad Rizieq Shihab) kecuali masalah hukum,” ujar Donny, Selasa (8/12).

Menurut Donny, masalah yang terjadi saat ini bukan masalah politik, melainkan masalah hukum. Donny menilai, masalah yang saat ini terjadi adalah urusan Habib Rizieq dengan penegak hukum.

“Ini bukan masalah politik, ini masalah hukum, urusan MRS adalah dengan penegak hukum,” terang Donny.

Di kesempatan lain, Sekretaris Umum FPI Munarman menyambut baik usul Cak Nun soal dialog empat mata antara Presiden Jokowi dengan Habib Rizieq.

“Bagus kalau Cak Nun inisiator dan mediatornya, silakan saja,” ujar Munarman.

Sebelumnya, Cak Nun mendorong dialog empat mata antara Presiden Jokowi dengan Habib Rizieq Shihab setelah terjadi penembakan mati terhadap enam laskar FPI saat bentrok polisi di tol Cikampek, Senin (07/12) dini hari.

“Sambil menunggu presiden mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya enam rakyatnya, sekarang saatnya terjadi dialog empat mata antara Jokowi dengan Habib Riziq. Di-‘wali’-i misalnya oleh Pak Jusuf Kalla dan Gus Mus (KH Mustofa Bisri),” demikian keterangan dalam website caknun.com dikutip, Selasa (08/12).

Cak Nun menyebut setelah dialog tersebut bisa disusul dialog-dialog berikutnya antar berbagai kelompok dan stakeholders bangsa ini.

Prinsip yang harus dicapai, kata Cak Nun, menang bersama, bukan menangan sendiri.

“Semua insyaallah menjadi lerem dan tenang oleh pertemuan itu, tidak boleh ada yang dipermalukan. Menang tanpo ngasorake. Yang menang NKRI, Persatuan Kesatuan, Bangsa dan Rakyat Indonesia. Win-win Game,” tegasnya.

“Kita punya Pancasila, kita pelaku Demokrasi, kita punya warisan wisdom luar biasa dari sejarah masa silam. Kita pastikan apapun yang terlanjur terjadi, pada akhirnya yang menang adalah bangsa dan rakyat Indonesia,” ujar Cak Nun.