Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Fahri Hamzah

Kritik Mendikbud, Fahri Hamzah: Cerdas Dikit Napa Bikin Kebijakan



Berita Baru, Jakarta – Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengkritik kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim untuk memberikan bantuan gadget dan pulsa bagi peserta pembelajaran jarak jauh akibat pandemi COVID-19.

Mantan Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 tersebut menyarankan Menteri Nadiem agar tidak menyibukkan diri membeli gadget dan pulsa, namun lebih baik mewajibkan semua stasiun televisi menyiarkan Pendidikan sampai 50 persen.

“Layar tv sdh ada di rumah penduduk tapi siarannya alamakkkk! Ayolah cerdas dikit napa bikin kebijakan”. Tuturnya dalam akun twitter @FahriHamzah sambil menandai akun Mendikbud @nadiemmakarim dan Presiden @Jokowi, pada Kamis (10/9).

Salah satu alasan Fahri untuk mengarahkan stasiun televisi untuk menyiarkan pendidikan adalah karena televisi-televisi selama masa pandemi tidak menunjukkan adanya krisis, malah menyiarkan acara omong kosong dan orang akting tidak jelas.

“Ini TV menyiarkan omong kosong, orang2 ketawa gak jelas dan orang2 konyol akting gak kelas. Padahal lagi rugi TV-nya. mendingan bantu rakyat memulai revolusi Pendidikan”. Jelas Fahri.

Ia juga memberikan catatan agar pemerintah tidak kehabisan akal untuk menyelenggarakan Pendidikan jarak jauh secara lebih baik, yaitu dengan memanfaatkan stasiun televisi. Adanya banyak stasiun televisi lokal, imbuhnya, juga bisa digunakan untuk pembelajaran secara daring.

Politisi muda asal Nusa Tenggara Barat tersebut menegaskan bahwa Negara adalah penyelenggara pendidikan rakyat, yang telah memberikan ijin frekuensi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Jadi di negara demokrasi “revolusi mental” tetap bisa dijalankan. Apalagi di masa pandemi dan krisis ekonomi”. Tegasnya.

Besarnya kekuasaan dan uang yang dimiliki Kemdikbud dan Kemenkominfo, lanjut Fahri, tidak aka nada gunanya, jika tidak dilandasi dengan fikiran dan ide untuk membangun kesadaran revolusioner, dalam rangka melawan COVID-19 dan masa depannya.

“Pastikan idenya dimengerti ya…mas menteri …jangan sibuk mikirin pulsa”. Pungkasnya.