Krisis Energi di Eropa Mengancam Industri Wahana Ski

Berita Baru, Internasional – Dalam hal wahana ski, Prancis adalah salah satu tujuan utama Eropa dengan sebagian besar Pegunungan Alpen – pegunungan terbesar di Eropa.

Namun demikian, krisis energi besar-besaran yang terjadi di Eropa membuat resor ski Prancis dalam bahaya.

Di Chamonix, di jantung Haute-Savoie, telah diumumkan bahwa jika tidak ada keramaian, lift akan berjalan 10 persen lebih lambat (30 persen lebih lambat jika resor menghadapi kekurangan pasokan listrik).

Beberapa resor ski, termasuk Chamonix dan Val Thorens, juga mengatakan akan membatasi produksi salju buatan dan mengecilkan pemanas ruangan.

“Tujuannya adalah untuk memastikan pelanggan kami tidak merasakan dampak dari pengurangan energi,” kata Benjamin Blanc, direktur Les 3 Vallees.

Ketika inflasi mencapai rekor tertinggi, hampir setengah dari resor ski Prancis harus menegosiasikan ulang kontrak listrik jangka panjang mereka, dan mereka mengharapkan tagihan tahunan yang dapat meningkat antara tiga dan enam kali pada tahun 2023, menurut Alexandre Maulin, ketua asosiasi resor ski Prancis.

Seperti dilansir dari Sputnik News, Val Thorens berhasil mendapatkan kontrak sebelum krisis energi melanda perusahaan utilitas listrik EDF untuk sebagian besar tahun 2023. Namun, sekarang perlu menemukan solusi untuk musim ski berikutnya, tanpa kepastian keberhasilan.

Pada bulan Oktober, pemerintah Prancis menetapkan langkah-langkah konservasi energi terbesarnya sejak krisis minyak tahun 1970-an.

Salah satu ukuran khususnya adalah bahwa di kantor suhu maksimum di musim dingin tidak boleh melebihi 19 derajat Celcius dan harus diturunkan menjadi 16 derajat Celcius di ruang penyimpanan atau 8 derajat jika gedung ditutup selama 48 jam (tidak termasuk penitipan anak pra-sekolah dan fasilitas medis).

Di klub rekreasi, olahraga, dan institusi budaya akan ada pengurangan pencahayaan, penurunan suhu, dan penggunaan iklan yang menghabiskan energi lebih rendah.