KPU Siapkan TPS Khusus di Ponpes untuk Pemilu 2024
Berita Baru, Jakarta – Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyiapkan skema khusus yang memungkinkan tempat pemungutan suara (TPS) di pondok pesantren (ponpes) dalam rangka mengakomodasi para santri dan ustaz yang akan berpartisipasi dalam Pemilihan Umum 2024.
Upaya ini diambil guna memastikan bahwa mereka yang tidak dapat memilih di daerah asal pada hari pemungutan suara tetap dapat berpartisipasi dalam proses demokrasi.
Ketua KPU, Hasyim Asy’ari, mengungkapkan langkah ini dalam sebuah acara MoU bersama Ketua PBNU di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (13/10/2023).
“Kami telah mengidentifikasi, dan kemudian telah kita siapkan dari pada lokasi khusus di pesantren-pesantren. Dengan demikian, dapat didirikan TPS lokasi khusus di pesantren-pesantren,” kata Hasyim.
Hasyim menjelaskan bahwa TPS khusus di ponpes akan tersebar di banyak daerah yang telah diidentifikasi oleh KPU sebelumnya. Program ini sebenarnya telah diinisiasi sejak Pemilu 2019, namun dinilai belum mencapai cakupan maksimal pada saat itu.
“Kami rintis sejak Pemilu 2019 namun belum bisa dilaksanakan secara maksimal. Kita lanjutkan lagi untuk pemilu 2024, jadi kami identifikasi, akhirnya buat TPS lokasi khusus di pesantren-pesantren,” tambahnya.
Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, menyatakan kesiapannya untuk mendukung inisiatif KPU dalam menyediakan TPS khusus di Ponpes. Dia percaya bahwa KPU dan Bawaslu memiliki strategi khusus untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kecurangan dalam pemilihan yang dilaksanakan di lingkungan Ponpes.
“Kan tidak mungkin PBNU mengarang program sendiri, itu tidak mungkin. Maka kita akan backup saja, kegiatan dan program-program atau rancangan yang sudah dibuat oleh KPU,” ujar Yahya.
Yahya juga mengumumkan bahwa PBNU telah menandatangani MoU dengan KPU terkait dengan program sosialisasi dan pendidikan politik. Dalam kerja sama ini, PBNU dan KPU telah berupaya untuk menyusun program pendidikan pemilih dan sosialisasi Pemilu hingga tingkat desa, dengan tujuan memastikan bahwa Pemilu dapat berjalan dengan baik dan bebas dari kecurangan.
“NU sekarang ini sedang menjalankan program yang kami beri nama gerakan keluarga maslahat NU yang melibatkan keluarga-keluarga di tingkat basis di desa desa nanti. Saya kira nanti bisa menjadi salah satu saluran untuk memasukkan konten pendidikan pemilih di dalam program-program atau kegiatan-kegiatan gerakan keluarga maslahat NU,” tambahnya.