Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Korban Tewas Gempa Turki dan Suriah Melampaui 11.000 Jiwa

Korban Tewas Gempa Turki dan Suriah Melampaui 11.000 Jiwa



Berita Baru, Internasional – Korban tewas akibat gempa dahsyat yang melanda Turki dan Suriah pada hari Senin telah melampaui 11.000, menurut data yang dirilis oleh pihak berwenang dan penyelamat.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan selama kunjungannya ke wilayah yang paling parah terkena dampak pada Rabu (8/2) bahwa total 8.574 orang di negara itu telah meninggal akibat gempa bumi besar.

Sebelumnya, badan penanggulangan bencana negara itu mengatakan lebih dari 40.000 orang terluka.

Di Suriah, setidaknya 1.250 tewas dan 2.054 terluka, kata Kementerian Kesehatan Suriah. Laporan media juga mengutip petugas penyelamat yang mengatakan bahwa setidaknya 1.280 tewas dan lebih dari 2.600 terluka di wilayah yang dikuasai oposisi di Suriah.

Seperti dilansir dari Xinhua News, gempa berkekuatan 7,7 melanda provinsi Kahramanmaras di selatan Türkiye pada pukul 04:17 waktu setempat (0117 GMT), diikuti oleh gempa berkekuatan 6,4 beberapa menit kemudian di provinsi selatan Gaziantep di negara itu dan gempa berkekuatan 7,6 pada pukul 13:24. waktu setempat (1024 GMT) di Provinsi Kahramanmaras.

Tim penyelamat berpacu dengan waktu dan cuaca dingin untuk menemukan korban selamat di Kahramanmaras, pusat dari dua gempa bumi besar dan mematikan yang melanda Türkiye dan Suriah pada hari Senin.

Banyak negara dan lembaga bantuan global menawarkan tim penyelamat dan pasokan bantuan ke daerah yang dilanda gempa.

Sebuah tim penyelamat China yang beranggotakan 82 orang tiba di Bandara Adana pada hari Rabu untuk membantu upaya penyelamatan di daerah yang dilanda gempa di Türkiye setelah terbang lebih dari 8.000 km dengan pesawat sewaan.

“Setibanya di sana, tim akan membawa detektor kehidupan audio dan video, peralatan medis, dan anjing penyelamat ke area bencana dan segera memulai pekerjaan pencarian dan penyelamatan,” kata Wang Mo, wakil kepala tim penyelamat Tiongkok.

Sementara Suriah berjuang lebih keras di tengah gempa bumi, sanksi AS masih menghalangi pekerjaan bantuan kemanusiaan di negara tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan bahwa warga Suriah, saat menghadapi bencana gempa, menggali di antara puing-puing dengan tangan kosong atau menggunakan alat paling sederhana, karena peralatan untuk menghilangkan puing-puing telah dilarang oleh Amerika Serikat.