Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Korban Gempa Jatim: 6 Meninggal Dunia, 1 Luka Berat
Sejumlah rumah yang ambruk akibat gempabumi berkekuatan 6,1 Magnitudo di Kecamatan Tempursari dan Kecamatan Pronojiwo, Sabtu 10 April 2021. (Foto: Istimewa)

Korban Gempa Jatim: 6 Meninggal Dunia, 1 Luka Berat



Berita Baru, Jatim – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban jiwa akibat gempa M 6,1 di wilayah Provinsi Jawa Timur sebanyak enam orang meninggal dan satu orang luka berat

“Data BNPB per hari ini, Sabtu (10/4), pukul 18.00 WIB, mencatat total warga meninggal dunia berjumlah 6 warga dan 1 lain mengalami luka berat. Rincian korban meninggal dunia, 3 orang meninggal dunia di Kabupaten Lumajang, sedangkan masing-masing 2 warga meninggal di antara wilayah Lumajang dan Kabupaten Malang dan 1 di Kabupaten Malang,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (10/4).

Menurutnya, hingga kini, petugas di lapangan masih terus melakukan penilaian dampak dan kebutuhan pascagempa.

Sementara itu, BPBD Kabupaten Lumajang mencatat ada titik pengungsian di Desa Kali Uling, Kecamatan Tempur Sari. Jumlah warga mengungsi masih dalam pendataan. Sedangkan di Kabupaten Malang, Blitar, Trenggalek dan Tulungagung belum ada laporan warga yang mengungsi.

Terkait dengan kerusakan, BPBD beberapa wilayah-wilayah tersebut masih terus melakukan pendataan di lapangan. Informasi sementara, BPBD Kabupaten Tulungagung menginformasikan kerusakan rumah rata-rata pada tingkat ringan.

Di wilayah Kabupaten Trenggalek dan Kota Malang, kerusakan rumah pada kategori rusak ringan hingga sedang. Sedangkan di Kabupaten Lumajang, Malang dan Blitar, tingkat kerusakan rata-rata ringan hingga berat.

BNPB terus berkoordinasi dan memantau kondisi di lokasi bencana dengan berkoordinasi dengan BPBD di wilayah Provinsi Jawa Timur.

Sebelumnya, BMKG melaporkan guncangan gempa bumi dengan parameter MMI sebagai berikut, Turen V MMI. Skala V MMI menggambarkan getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun.

Wilayah Karangkates, Malang dan Blitar IV MMI. Skala ini menggambarkan bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

Selanjutnya, wilayah Kediri, Trenggalek, Jombang III-IV MMI dan Nganjuk, Ponorogo, Madiun, Ngawi, Yogyakarta, Lombok Barat, Mataram, Kuta, Jimbaran, Denpasar III MMI. Skala III MMI menggambarkan getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.

Sedangkan wilayah lain, Mojokerto, Klaten, Lombok Utara, Sumbawa, Tabanan, Klungkung, Banjarnegara II MMI. Skala II MMI menggambarkan getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.