Korban Badai Tropis Nalgae Filipina Meningkat, 98 Kematian 63 Hilang 69 Terluka
Berita Baru, Manila – Korban Badai Tropis Nalgae Filipina meningkat menjadi 98 orang meninggal, 63 orang hilang dan 69 orang tercatat mengalami luka-luka, menurut Badan Bencana Filipina dalam sebuah pernyataan pada Senin (31/10) pagi.
Sebelumnya, pada Sabtu (29/10), juru bicara Badan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Filipina, Bernardo Rafaelito Alejandro mengatakan kepada stasiun radio DZMM bahwa Provinsi Maguindanao adalah yang paling terkena dampak dengan 67 orang tewas; 2 orang tewas di Sultan Kudarat; dan 2 lainnya di Cotabato Selatan.
Badai Tropis Nalgae menghantam Filipina akhir pekan kemarin hingga mengakibatkan tanah longsor dan banjir.
Kerusakan infrastruktur akibat hujan lebat dan angin kencang pada awalnya diperkirakan mencapai 384 juta peso ($6,62 juta).
Presiden Ferdinand Marcos Jr, dijadwalkan untuk melakukan inspeksi udara terhadap desa-desa yang terendam di provinsi Cavite, dekat ibukota Manila pada hari Senin (31/10).
Ferdinand Marcos Jr menyatakan keterkejutannya atas jumlah kematian terutama di provinsi Maguindanao di wilayah Bangsamoro.
Badai tropis Nalgae yang memiliki kecepatan angin maksimum 95 kilometer (59 mil) per jam dan hembusan hingga 160 kilometer per jam (99,4 mph).
Menurut laporan Reuters, Badai Nalgae tercatat mendarat lima kali. Badai Nalgae adalah topan paling mematikan kedua tahun ini yang melanda Filipina.
Filipina tercatat mengalami rata-rata 20 badai tropis setiap tahun.
Biro cuaca memperkirakan Nalgae akan meninggalkan Filipina pada Senin malam.