Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Minerba
Anggota Fraksi PKB, Ratna Juwita Sari saat menyempaikan pendapat dalam RDP Komisi VII DPR RI dengan Dirjen Minerba Kementrian ESDM, Selasa 11 Februari 2020. (Foto: Te Es/Beritabaru.co)

Komisi VII DPR Minta PLN dan ESDM Transparan soal Kenaikan Tarif Listrik



Berita Baru, Jakarta – Kenaikan signifikan tarif listrik secara tiba-tiba mendapat respon dari anggota Komisi VII DPR RI, Ratna Juwita Sari. Legislator asal Tuban itu memastikan Komisi VII akan meminta penjelasan dari Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dan Meneteri ESDM Arifin Tasrif.

“Saat ini kami sedang reses. Tapi saat masa sidang kami akan meminta Dirut PLN dan Menteri ESDM untuk memberikan penjelasan terkait hal ini. Utamanya, transparansi TDL (Tarif Dasar Listrik) yang digunakan PLN per April,” ungkapnya, Selasa, (9/6).

Ratna sendiri mengakui, bahwa keluhan terkait kenaikan tagihan listrik yang terjadi signifikan ini telah bergulir sejak bulan April.

Pada saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) secara virtual dengan PLN, Politikus PKB ini telah, menyampaikan keluhan masyarakat tersebut.

“Ini tidak boleh diabaikan, PLN harus transparan. Kalau memang reasoningnya karena penggunaan daya yang meningkat selama masa Work From Home (WFH) sampaikan secara resmi kepada masyarakat,” tegas Ratna.

Ratna menegaskan, jangan sampai muncul opini negatif soal skema subsidi silang untuk memberikan keringanan bagi rumah tangga tidak mampu yang menggunakan daya listrik 450 dan 900 watt.

“Selama ini belum ada jawaban yang gamblang dari PLN, ini sangat disayangkan mengingat banyaknya keluhan dan beban yang semakin menyulitkan masyarakat di masa pandemi ini,” tandas Ratna.

Sementara itu, Direktur Human Capital Manajemen PLN Syofvie Felianti Roekman juga mengaku terkejut dengan kenaikan tarif listrik di rumahnya. Dia mengaku, tagihan listriknya bahkan melonjak 100 persen.

Syofvie menyebutkan, lonjakan tersebut akibat peningkatan konsumsi yang memang terjadi seiring kebijakan beraktivitas dari rumah dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Tagihan saya juga naik, tidak cuma 60 persen tapi 100 persen. Tapi karena AC menyala, semua beraktivitas di rumah,” tutur Syofvie dalam Konferensi Pers Virtual, Sabtu (6/6).

Menurut Syofvie, dirinya yang biasa mengisi voucher sekali untuk dua bulan, kini harus mengisi voucher listriknya tiap bulan.

“Kita juga harus cerdas menggunakan energi ini. Teman-teman PLN juga merasakan hal yang sama. Tapi saya hitung tuh. Memang semua ada kenaikan konsumsi,” kata Syofvie.

Dikutip dari warta-berita.com, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Sahril menyatakan, lonjakan tagihan listrik di tengah pandemi terjadi lantaran PSBB yang mengharuskan banyak pihak melakukan aktivitas dari rumah, mulai dari bekerja hingga bersekolah dari rumah.