KKB Kembali Serang Pos Koramil TNI Suru-Suru, Satu Personel Gugur
Berita Baru, Jakarta – Personel TNI kembali menjadi korban Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), di Yahukimo Papua, pada hari Jumat (3/12) lalu.
Dalam laporan yang diterima, setidaknya dua anggota TNI AD menjadi korban dalam insiden penyerangan tersebut.
Satu di antaranya gugur, yakni Serda Putra Rahaldi, sementara Praka Suher dikabarkan terluka akibat terkena tembakan.
Berdasarkan informasi, penyerangan terjadi pukul 13.45 WIT saat Serda Putra Rahaldi dan Praka Suheri sedang mengambil air di bak penampungan tidak jauh dari Pos Ramil Suru-Suru.
Tidak berselang lama terdengar tembakan dari arah barat Koramil Suru Suru yang mengenai keduanya.
Mendengar adanya tembakan seluruh jajaran Apkam di Mamba Kompleks melakukan pengejaran yang di pimpin oleh Danpos Elang dan terjadi baku tembak.
Dikutip dari Gatra, penyerangan tersebut dilakukan kombatan kelompok yang menamakan diri Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Kodap XVI Yahukimo.
Hal itu diketahui berdasar rilis dari juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom dengan menyebut pihaknya telah menembak aparat keamanan, satu anggota TNI gugur, dan seorang lagi mengalami luka tembak.
Dalam rilis yang dikeluarkan pada hari Sabtu, 4 Desember 2021, sehari setelah peristiwa baku tembak terjadi tersebut disertai dua gambar.
Panglima Kodap XVI Yahukimo, Brigjen Elkius Kobak melaporkan, Jumat 3 Desember 2021, pukul 13: 45 WPB bahwa pasukannya menembak dua aparat keamanan.
“Pasukan saya tembak dua anggota (TNI) Indonesia. Batalyon Yamue, pimpinan Kopy Tua Heluka berhasil menembak mati 2 anggota di Koramil Persiapan Suru-Suru,” katanya.
Atas penembakan itu, Brigjen. Elkius Kobak dan Komandan Operasi Mayor Erick Bahabol bertanggung jawab.
“Memang benar semua penyerangan itu atas perintah saya. Jadi jangan menangkap masyarakat sipil sembarangan,” katanya.
Erick Bahabol mengatakan Suru-suru tidak layak pemekaran Koramil. “Tapi TNI bersi (kap) keras bangun Koramil. Jadi ya, mereka jual jadi kami beli. Kami tidak akan pernah mundur kami tetap akan berada di Yahukimo,” kata Erick.