Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Penggunaan Ponsel
Menggunakan gawai tidak akan membuat depresi atau stres, tetapi memikirkan akan hal itu akan membuat anda depresi, Sumber : Dailymail.co.uk

Khawatir Menggunakan Ponsel Berdampak Buruk untuk Kesehatan Mental



Berita Baru, Inggris – Ternyata menggunakan ponsel tidak meningkatkan risiko kecemasan atau depresi. Tetapi mengkhawatirkam hal tersebut bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental Anda.

Dilansir dari Dailymail.co.uk , Menurut psikolog, menghabiskan waktu di ponsel cerdas Anda untuk menelusuri media sosial dan membalas pesan tidak buruk untuk kesehatan mental.

Peneliti menganalisis pengguna Android dan iPhone, para peneliti Inggris menemukan waktu yang dihabiskan di smartphone menjadi prediktor yang lemah untuk dampak seperti kecemasan, depresi, atau stres.

Sementara itu, orang yang mendapat skor tinggi pada gejala depresi tidak ditemukan menggunakan ponsel cerdas mereka. Ini lebih dari mereka yang memiliki gejala depresi rendah.

Tetapi jika anda khawatir tentang berapa banyak waktu yang anda habiskan di ponsel cerdas Anda, lebih mungkin menjadi penyebab dampak psikologis negatif kepada anda, kata para ahli.

“ Penting untuk mempertimbangkan penggunaan perangkat yang sebenarnya secara terpisah dari kekhawatiran dan kekhawatiran orang tentang teknologi, “ kata penulis studi Heather Shaw dari Departemen Psikologi Universitas Lancaster, Pada Selasa (1/12).

“ Ini karena yang pertama (lama penggunaan) tidak menunjukkan hubungan yang penting dengan kesehatan mental, sedangkan yang kedua (khawatir akan lama penggunaan) menunjukkan hubungan yang penting “ tambah peneliti.

Untuk studi mereka, para peneliti mempertimbangkan berbagai cara untuk mengukur penggunaan ponsel cerdas melalui skala penggunaan ponsel cerdas (PSU) seperti mengukur hal yang bermasalah, perkiraan subjektif, dan log objektif berdasarkan waktu didepan layar pengguna.

Bagian pertama dari studi ini merekrut sebanyak 46 orang yang memiliki ponsel cerdas Android, yang kemudian penggunaannya dilacak selama satu minggu.

Peserta juga ditanyai tentang kondisi kesehatan mental mereka, dengan melengkapi skala klinis yang mengukur gejala kecemasan, stres, dan depresi.

Peserta juga mengisi skala penggunaan ponsel cerdas (PSU) bermasalah, yang mengukur seberapa bermasalah mereka memandang penggunaan ponsel cerdas mereka dan memberikan perkiraan waktu penggunaan mereka.

Untuk skor PSU, peserta menilai sejauh mana mereka menyetujui beberapa pernyataan, seperti merasa senang atau bersemangat saat menggunakan ponsel cerdas dengan skala enam poin mulai dari sangat setuju hingga sangat tidak setuju, dengan skor yang lebih tinggi menunjukkan risiko kecanduan yang lebih besar.

Untuk bagian kedua studi, sebanyak 199 pengguna ponsel iPhone direkrut, yang menyelesaikan survei online yang meminta mereka untuk melaporkan penggunaan ponsel cerdas mereka dari pengaturan layar di ponsel mereka masing-masing.

Pengguna ponsel iPhone ditanyai pertanyaan kesehatan mental yang sama seperti bagian pertama, menyelesaikan skala PSU dan memberikan perkiraan penggunaannya.

Terlepas dari banyaknya laporan yang menyatakan sebaliknya, jumlah waktu yang dihabiskan di smartphone nyatanya tidak terkait dengan kesehatan mental yang buruk.

Dengan melakukan pengambilan data ponsel cerdas atau waktu layar seseorang setiap hari, tidak dapat memprediksi gejala kecemasan, depresi, atau stres,’ kata Shaw.

“ Selain itu, ternyata untuk mereka yang melebihi titik batas klinis untuk skor kecemasan umum dan gangguan depresi mayor tidak menggunakan ponsel mereka lebih banyak daripada mereka yang mendapat skor di bawah ambang batas ini.” Tambah peneliti.

Penelitian sebelumnya telah mengungkap dampak merugikan dari waktu yang lama seseorang didepan layar ponsel

Misalnya, sebuah studi tahun 2018 oleh psikolog Amerika Jean Twenge dan rekan peneliti mengaitkan peningkatan waktu layar ponsel cerdas ternyata menurunkan kesejahteraan psikologis seseorang.

Studi baru ini menunjukkan bahwa sikap atau kekhawatiran orang cenderung mendorong temuan semacam itu dan merusak kesejahteraan psikologis.

Saran para ahli, Ini adalah perbedaan penting yang perlu dipertimbangkan bagi para ahli yang secara terbuka menekankan perlunya menghabiskan waktu jauh dari ponsel mereka, terutama selama pandemi saat ini.

Faktanya, dengan mengurangi waktu penggunaan ponsel seseorang tidak akan membuat orang lebih bahagia selama pandemi Covid-19, yang memaksa lebih banyak orang untuk menggunakan ponsel dan perangkat untuk tetap berhubungan dengan teman, keluarga, dan kolega.

“ Hasil kami menambah penelitian yang menunjukkan bahwa mengurangi waktu layar secara umum tidak akan membuat orang lebih bahagia,” kata penulis studi Dr David Ellis dari University of Bath.

“ Alih-alih mendorong manfaat detoksifikasi digital, penelitian kami menunjukkan bahwa orang akan mendapat manfaat dari langkah-langkah untuk mengatasi kekhawatiran dan ketakutan yang tumbuh sekitar waktu yang dihabiskan menggunakan ponsel.” Ungkap David.

Tetap gunakan ponsel kalian dengan bijak tanpa khawatir ya !