Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

KontraS: Kesepakatan Jokowi dengan FIFA tidak Memihak Korban Tragedi Kanjuruhan
KontraS: Kesepakatan Jokowi dengan FIFA tidak Memihak Korban Tragedi Kanjuruhan

KontraS: Kesepakatan Jokowi dengan FIFA tidak Memihak Korban Tragedi Kanjuruhan



Berita Baru, Sepakbola – Baru-baru ini, Jokowi sudah resmi menekan kerja sama dengan FIFA. Hal tersebut dilakukan sebagai imbas dari terjadinya peristiwa kelam Kanjuruhan yang menewaskan ratusan suporter sepak bola.

Meski sudah resmi meneken kerja sama, Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menilai bahwa kesepakatan terebut tidak memihak ke koban dari Tragedi Kanjuruhan.

“Kami menilai ambisi tersebut tidak mengedepankan perlindungan, pemajuan dan penghormatan hak asasi manusia (HAM) terutama bagi para korban; jatuhnya 133 korban jiwa (sebelum bertambah) serta ratusan orang lainnya bahkan tidak menjadi pokok bahasan utama dalam kesepakatan antara Pemerintah dan FIFA pada pertemuan tersebut,” bunyi pernyataan resmi KontraS pada Jumat (21/10).

“Kami menilai kedatangan Presiden FIFA, Gianni Infantino ke Indonesia untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo dan PSSI merupakan langkah yang justru tidak relevan pada saat ini,” ujar KontraS.

KontraS juga mengingatkan Jokowi dan Presiden FIFA bahwa Tragedi Kanjuruhan merupakan tragedi nomor dua paling kelam di dunia sepak bola.

“Perlu diingat pula oleh Presiden FIFA dan Presiden Indonesia, bahwa peristiwa Kanjuruhan merupakan peristiwa terbesar kedua di dunia yang tentu saja telah melanggar hak asasi manusia bagi warga Indonesia,” lanjutnya.

Diketahui, Jokowi telah melakukan pertemuan dengan Presiden FIFA, Infantino pada Selasa (18/10) dengan menghasilkan 3 (tiga) kesepakatan bersama.Pertama, Presiden menyebutkan bahwa Pemerintah Indonesia dan FIFA sepakat melakukan transformasi sepak bola Indonesia secara menyeluruh. Upaya transformasi tersebut meliputi kelayakan stadion sepak bola di Indonesia.

Kedua, dalam pertemuan itu disepakati juga bahwa agenda terkait dengan Piala Dunia U20 pada tahun 2023 akan tetap berjalan.

Ketiga, kesepakatan terakhir terkait dengan upaya mengkaji ulang pemangku kepentingan persepakbolaan di Indonesia. Upaya tersebut merupakan salah satu bentuk transformasi secara menyeluruh persepakbolaan Indonesia.

Sayangnya, pertemuan Jokowi dengan Presiden FIFA sebagai imbas tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan kurang lebih 134 orang tewas serta ratusan orang luka-luka itu sama sekali tidak membahas terkait dengan upaya pemulihan dan pemenuhan hak bagi korban.

Hal itulah yang dinilai KontraS tidak relevan. Mengingat situasi dan kondisi saat ini terkait dengan korban masih belum selesai dan pemangku kepentingan justru memfokuskan pembahasan terkait dengan upaya transformasi sepak bola Indonesia secara keseluruhan bukan pada upaya pemulihan serta pemenuhan hak-hak korban, serta permasalahan terkait dengan penggunaan kekuatan dalam Tragedi Kanjuruhan.