Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

TAF
Ketua KPPL Sejahtera Sumber Bening, Roisa saat menandatangani perjanjian kemitraan konservasi dengan TNKS di Ruang POLA Pemda Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, pada Selasa (7/12/2021).

Kembalikan Fungsi Ekosistem, KPPL Sejahtera Sumber Bening Teken Kemitraan Konservasi dengan TNKS



Berita Baru, Jakarta – Dalam upaya mengembalikan fungsi ekosistem, Kelompok Perempuan Peduli Lingkungan (KPPL) Sejahtera Sumber Bening Bengkulu mengadakan perjanjian kemitraan konservasi dengan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) pada Selasa (7/12/2021) di Ruang POLA Pemda Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.

Selain KPPL Sejahtera, KPPL Sumber Jaya Desa Karang Jaya juga turut menandatangani perjanjian kemitraan konservasi tersebut. Sehingga, dua KPPL itu kini menjadi kelompok perempuan ketiga dan keempat di Indonesia yang secara legal dapat mengelola hutan.

Ketua KPPL Sejahtera Sumber Bening, Roisa mengatakan bahwa perjuangan untuk bisa mendapatkan legalitas dalam mengelola hutan tersebut sangat panjang.

“Pertama, itu kita kucing-kucingan. Tapi sekarang tidak lagi. Alhamdulillah,” kata Roisa setelah menandatangani perjanjian berjangka 10 tahun itu.

KPPL Sejahtera Desa Sumber Bening kini beranggotakan 40 orang. Dalam pelaksanaan kerjanya, mereka menanam Alpukat, Nangka, Durian, Jengkol, Petai, Pala, Bambu dan tanaman kehutanan lainnya di areal kemitraan seluas 40,52 hektar.

“Sekarang itu, kelompok saya itu mau menanam kembali. Mengembalikan kembali yang sudah dirusak,” kata Roisa.

Untuk selanjutnya, KPPL Sejahtera Desa Sumber Bening tidak hanya akan mendapatkan izin dan fasilitas dalam mengelola hutan, tapi juga pihaknya berhak untuk mendapatkan pendampingan dari pemerintah setempat terkait bagaimana mengembalikan ekosistem hutan.

“Kami melakukan penanaman kembali untuk pemulihan ekosistem. Jadi, ibu-ibu itu, untuk yang menggarap itu harus melakukan pembibitan, dan harus bergotong royong,” imbuhnya.

Ia pun berharap dapat menginspirasi kelompok-kelompok perempuan lainnya di seluruh Indonesia yang tinggal di dekat kawasan hutan dalam pengelolaan sumber daya alam di hutan.

Acara tersebut juga diisi dengan Talk Show antara bertajuk Belajar dari Rejang Lebong, Bengkulu: Mendorong dan Memperkuat Keterlibatan Perempuan Dalam Pengelolaan Hutan. Hadir juga dalam acara tersebut, Dirjen KSDAE KLHK Wiratno, Bupati Rejang Syamsul Effendi, Kepala BKSDAE Bengkulu Donal Hutasoit, dan beberapa pejabat, kepala desa setempat.