Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Jet Tempur F-35 Milik Inggris Jatuh di Laut Mediterania
(Foto: The Guardian)

Jet Tempur F-35 Milik Inggris Jatuh di Laut Mediterania



Berita Baru, Internasional – Sebuah jet tempur siluman F-35 milik Angkatan Udara Inggris jatuh ke Laut Mediterania pada Rabu (17/11) pukul 10 pagi waktu Inggris.

Seperti dilansir dari The Guardian, pilot dilaporkan berhasil selamat setelah terjun keluar sebelum pesawat canggih tersebut jatuh ke laut.

Kecelakaan itu terjadi tak lama setelah F-35 lepas landas, kata menteri pertahanan, Ben Wallace. Terlepas dari insiden itu, penerbangan operasional dan pelatihan lain yang melibatkan jet-jet tetap beroperasi untuk saat ini.

Kementerian Pertahanan Inggris (MoD) mengkonfirmasi kecelakaan itu dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Rusia Today: “Seorang pilot F-35 Inggris dari HMS Queen Elizabeth terlontar selama operasi penerbangan rutin di Mediterania pagi ini. Pilot telah dikembalikan dengan selamat ke kapal dan penyelidikan telah dimulai, jadi tidak pantas untuk berkomentar lebih lanjut saat ini.”

Pilot berhasil diselamatkan dan kembali ke kapal induk, sementara penyelidikan telah diluncurkan atas insiden tersebut, dengan Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan tidak pantas untuk berkomentar lebih lanjut saat ini.

Ini adalah kecelakaan pertama yang melibatkan F-35B RAF, meskipun ada beberapa kecelakaan sebelumnya yang melibatkan jet tempur dalam tiga tahun terakhir. Kecelakaan paling mirip terjadi pada September 2018, yang melibatkan F-35B, ketika pilot, seorang Marinir AS, harus menerjunkan diri di South Carolina. Kecelakaan diduga karena adanya tabung mesin yang rusak.

Jet dari HMS Queen Elizabeth sebelumnya berpartisipasi dalam serangan terhadap sisa-sisa Negara Islam di Irak dan Suriah.

Kecelakaan itu akan diselidiki oleh Cabang Investigasi Kecelakaan Pertahanan, yang biasanya memakan waktu beberapa minggu sebelum menghasilkan laporan awal. Laporan akhir biasanya membutuhkan waktu sekitar satu tahun untuk diselesaikan.

Prioritas langsung adalah menemukan bangkai pesawat yang hilang dan memastikan bahwa puing tidak berakhir di tangan negara musuh seperti Rusia.