Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Iran Diduga Terlibat, AS Kirim Pasukan ke Saudi Usai Ledakan Fasilitas Minyak
(Foto : Dunia-Rmol)

Iran Diduga Terlibat, AS Kirim Pasukan ke Saudi Usai Ledakan Fasilitas Minyak



Berita Baru, Internasional – Amerika Serika (AS) telah mengumumkan rencana pengiriman pasukan ke Arab Saudi setelah serangan terhadap infrastruktur minyak negara itu beberapa waktu lalu. Menteri Pertahanan Mark Esper mengatakan kepada wartawan bahwa penempatan pasukan bersifat defensif karena total jumlah pasukan belum diputuskan.

Dilansir dari BBC, Sabtu (21/9), menurut The New York Times, ketika ditanyai oleh wartawan soal apakah serangan militer terhadap Iran masih dipertimbangkan, Esper menjawab : “Itu bukan tempat kita sekarang.”

Sebelumnya pada hari Jumat (20/9) , Presiden Trump mengumumkan sanksi baru terhadap Iran sementara ini menandakan dia ingin menghindari konflik militer. Sanksi baru yang disebut-sebut  oleh Trump, akan fokus pada bank sentral Iran dan dana kekayaan negara.

“Saya pikir pendekatan orang kuat, dan hal yang menunjukkan kekuatan, akan menunjukkan sedikit pengekangan,” katanya kepada wartawan di Kantor Oval.

Trump juga mengatakan pasukan AS akan berfokus pada peningkatan pertahanan udara dan rudal serta akan mempercepat pengiriman peralatan militer di kedua negara.

Sementara itu, kepala staf gabungan jenderal Joseph Dunford menyebut penyebaran itu cukup merata dan tidak akan berjumlah ribuan. Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang jenis pasukan yang akan dikirim.

Pemogokan akibat drone yang menghantam fasilitas minyak Abqaiq dan ladang minyak Khurais di Arab Saudi seminggu yang lalu, memengaruhi pasokan minyak global.

Pada hari Rabu, kementerian pertahanan kerajaan memperlihatkan sisa puing-puing ledakan dari drone drone dan rudal jelajah yang membuktikan keterlibatan Iran. “Negara itu masih bekerja untuk mengetahui dengan tepat titik peluncuran,” kata salah seorang juru bicara.

Keterangan media Saudi Arabia menyebut bahwa arah serangan rudal itu tidak menunjukkan datang dari Yaman. Tetapi, para pejabat senior mengatakan kepada media AS bahwa mereka memiliki bukti serangan yang berasal di selatan Iran.

“AS membantah jika mereka berpikir kalau para korban kejahatan perang Yaman 4,5 tahun tidak akan melakukan semuanya untuk menyerang balik,” Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mentweet.

Sumber : BBC