Jelang Pawai Yahudi di Yerusalem, AS Imbau Israel dan Palestina Hindari Provokasi
Berita Baru, Internasional – Menjelang pawai Yahudi di Yerusalem, Amerika Serikat memperingatkan Israel dan Palestina untuk menghindari provokasi.
Israel mengizinkan pawai Yahudi di Kota Tua, Yerusalem, pada pekan depan yang dikhawatirkan bakal memicu bentrokan baru dengan warga Palestina.
AS juga meminta Israel dan Palestina tetap mempertahankan gencatan senjata.
“Kami percaya sangat penting untuk menahan diri dari langkah-langkah yang memperburuk ketegangan,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price, Rabu (9/6) dikutip dari AFP.
Dia mengatakan Amerika Serikat akan melakukan segala upaya untuk mencegah eskalasi yang dapat memperburuk keadaan.
Saat ditanya apakah Amerika Serikat menentang pawai tersebut, Price menolak menanggapi secara langsung. Dia hanya menjawab diplomatis.
“Kita semua melihat apa yang memicu gejolak terakhir kekerasan dan kita tahu betapa rumitnya situasi.”
Awalnya, pawai tersebut dijadwalkan pada Kamis (10/6) ini, tapi batal karena kepolisian tak memberikan izin terkait masalah rute arak-arakan yang dikhawatirkan dapat memicu konflik dengan Palestina.
Berdasarkan rencana awal, pawai kibar bendera itu akan melewati Gerbang Damaskus di Kota Tua, Yerusalem, menuju kawasan Muslim, termasuk kompleks Al Aqsa.
Dalam rapat kabinet pada Selasa (8/6), PM Israel Benjamin Netanyahu akhirnya mengizinkan pawai itu dengan rute yang disepakati antara polisi dan penyelenggara. Namun hingga kini, belum diketahui rute yang akhirnya disepakati.
Salah satu pejabat tinggi Hamas, Khalil al-Hayya, mengancam perang lagi dengan Israel jika pawai kaum nasionalis Yahudi mendekati wilayah Yerusalem Timur dan Kompleks Masjid Al-Aqsa.
Al-Hayya memperingatkan konflik terbuka berisiko kembali pecah antara Hamas dan Israel jika pemerintahan Netanyahu berkeras pawai kibar bendera itu tetap berlangsung di Yerusalem.
Isu ini menjadi perhatian karena situasi di perbatasan masih disorot setelah Israel dan Hamas saling serang selama 11 hari pada Mei lalu.
Yerusalem kerap menjadi sumber konflik antara Israel dan Palestina karena kedua belah pihak memperebutkan wilayah itu untuk menjadi ibu kota