Ini Kata Pelatih Timnas Ceko Tentang Liga 1 Indonesia

Berita Baru, Sepakbola – Liga 1 Indonesia cukup menyedot perhatian pelatih Timnas Rep. Ceko, Silhavy. Menurutnya, Liga 1 Indonesia memiliki ekosistem yang bagus.

Perhatian Silhavy terhadap Liga 1 Indonesia sebenarnya tidak bisa lepas dari anak asuhnya, Kudela dan Krmencik, yang kini bermain di Persija.

Meski Kudela dan Krmencik tidak melanjutkan karir di Eropa, dan memilih Asia untuk bergabung dengan Persija Jakarta, Silhavy tetap memantau dua pemain tersebut. Silhavy menganggap performa Kudela dan Krmencik cukup memuaskan.

Sebagai informasi, Silhavy telah memanggil Kudela ke dalam daftar 20 pemain Republik Ceko untuk dua pertandingan level A UEFA Nations League melawan Portugal dan Swiss pada 24 dan 27 September. Sedangkan Krmencik dimasukkan ke dalam daftar pemain cadangan.

Silhavy juga mengaku jia ia kerap melihat aksi Kudela dan Krmencik di Liga 1, entah lewat rekaman video maupun tayangan langsung. Pelatih berusia 60 tahun ini juga menyatakan keberadaan Kudela dan Krmencik juga memberikan dampak tersendiri bagi tim nasional, karena sekarang diikuti pecinta sepakbola dari Indonesia.

Liga 1 Indonesia Memiliki Suporter yang Hebat

Silhavy sangat takjub dengan pertandingan Liga 1 yang menurutnya selalu penuh dengan suporter.

“Tentu saja kami (staf pelatih) menyaksikan mereka. Kami mempunyai tautan di mana pertandingan itu dilangsungkan. Stadion selalu penuh, atmosfernya sungguh gila,” ujar Silhavy dalam keterangannya kepada wartawan dikutip laman Ceska Televize.

“Ada dua pemain Republik Ceko yang bermain di sana. Kami juga mendapatkan banyak fans dari wilayah itu.”

Silhavy juga meminta publik sepakbola Republik Ceko tidak menyamakan kualitas Liga 1 dengan kompetisi di Eropa. Menurut Silhavy, kompetisi sepakbola di benua lain memiliki karakter tersendiri.

Silhavuy menyatakan walau pemain Indonesia berpostur kecil, namun memiliki kecepatan yang luas biasa dalam merebut bola.

“Tidak mudah [berkarir] di luar negeri di manapun itu berada. Pemain lokal berpostur kecil, cepat, cukup mengganggu, dan mereka tiba-tiba sudah berada di belakang Anda. Beberapa pemain dan pelatih Eropa juga sudah pernah ke sana. Anak-anak (Kudela dan Krmenick) dilatih Thomas Doll, mantan pemain hebat tim nasional Jerman,” papar Silhavy.

“Dari sudut pandang taktik, levelnya cukup tinggi di sana. Dari penjelasan pemain, fasilitasnya sangat bagus, mereka sama sekali tidak mengeluhkan itu. Dalam hal latihan, tidak jauh berbeda dengan yang di sini (Republik Ceko).”

“Pertandingannya sungguh liar. Ketika mereka bermain melawan Bali [United], tim juara bertahan, itu lebih halus. Kami senang Ondra (sapaan Kudela) memimpin dari lini belakang, dan Michael mencetak beberapa gol. Kami senang mereka bermain bagus di sana. Itu sebabnya mereka (Persija) mendatangkan kedua pemain tersebut.”