Indonesia Mulai Bor Sumur Panas Bumi
Berita Baru, Jakarta – Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan pengeboran eksplorasi sumur panas bumi (geothermal) perdana hari ini, Jumat (3/9).
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Eko Budi Lelono mengatakan, pengeboran sumur panas bumi ini dilakukan di CKK-01 Wilayah Kerja Panas Bumi Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dan sumur kedua ada di CKK-02 dengan kemungkinan sumber dayanya 45 Mega Watt (MW).
“Lokasi ada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dan lokasi CKK-02 di area masyarakat. Jadi khusus aktivitas panas bumi sesuai Undang-Undang 21 Tahun 2014 dapat dilakukan di kawasan konservasi,” paparnya dalam acara “Pengeboran Eksplorasi Geothermal Perdana”, hari ini, Jumat (3/9).
Dia memaparkan, untuk lokasi yang berada di area masyarakat, akan dilakukan dengan mekanisme pembebasan lahan. Diharapkan, pemanfaatan panas bumi ini akan memberikan efek berganda bagi masyarakat.
“Bagi kami tidak hanya data dan informasi dan permukaan saja yang didapat, tapi umumnya juga bagi masyarakat yakni peningkatan yang lebih baik lagi dari sisi kesejahteraan, ekonomi, dan masyarakat akses jalan terbuka untuk mobilisasi masyarakat,” ungkapnya.
Selain itu, imbuhnya, kegiatan ini diharapkan juga akan membuka peluang tenaga kerja di daerah ke depannya. Setelah pengembang masuk dan menghasilkan listrik serta uap, maka pemerintah daerah juga akan diuntungkan dengan masuknya retribusi daerah melalui pajak dan lainnya.
“Bagi masyarakat sekitar seandainya ada masalah, kita selesaikan dengan kepala dingin, karena tujuannya untuk kesejahteraan bersama,” pintanya.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan ini adalah sebuah momentum penting karena pertama kalinya pekerjaan tajak panas bumi dengan program slim hole dilakukan oleh pemerintah.
“Intinya adalah untuk bisa mengidentifikasi sumber daya panas bumi yang ada di lokasi ini khususnya,” ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa Indonesia dianugerahi potensi panas bumi 23.000 MW dan baru dimanfaatkan 2.100 MW, sehingga potensi panas bumi yang belum dimanfaatkan masih banyak.
“Tuntutan dunia saat ini adalh menggunakan energi yg bersih menggantikan sumber energi fosil. Karena energi fosil menghasilkan emisi karbon yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim, temperatur dunia makin meningkat tiap tahun,” tuturnya.