INDEF: Generasi Muda Indonesia Terlilit Utang dari Pinjol
Berita Baru, Jakarta – Hasil riset yang dilakukan oleh Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) mengungkapkan bahwa generasi muda Indonesia, terutama mereka yang berusia di bawah 35 tahun, terlilit dalam utang dari pinjaman online (pinjol) yang rata-rata lebih besar daripada pendapatan mereka.
Menurut penelitian ini, generasi muda di bawah usia 19 tahun memiliki rata-rata utang sebesar Rp2,3 juta dari pinjol, sementara mereka yang berusia 20-34 tahun memiliki utang sekitar Rp2,5 juta. Angka-angka ini melebihi pendapatan rata-rata generasi muda di Indonesia.
“Kalau kita lihat untuk pemuda di Indonesia itu dia Rp2 juta untuk (rata-rata) pendapatannya. Jadi ini kalau bisa saya bilang itu bahaya juga bahwa akhirnya lebih besar pasak daripada tiangnya, alias dia mengutangnya lebih besar dibandingkan dengan rata-rata pendapatan pemuda,” ungkap salah satu peneliti INDEF, Nailul Huda dalam keterangan resmi yang dikutip Rabu (13/9/2023).
Riset ini juga menyoroti peningkatan penggunaan pinjol oleh perempuan dengan rata-rata pinjaman mencapai Rp2,8 juta per Juni 2023. Pengguna pinjol perempuan ini terutama berada di usia 19-34 tahun.
Namun, data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan bahwa 78 persen pengguna pinjol memiliki pendapatan sekitar Rp1-5 juta.
Izzudin Farras, peneliti INDEF, juga mencatat adanya tren peningkatan pinjaman perseorangan di kalangan generasi muda, yang terlihat dari peningkatan jumlah rekening aktif dan total outstanding.
“Fakta menunjukkan bahwa jumlah rekening penerima pinjaman aktif generasi muda (19-34 tahun) di pinjol naik dari 9,6 juta pada Januari 2022 menjadi 10,68 juta rekening pada Juli 2023,” tambahnya.
Tak hanya itu, tren ini juga memperlihatkan peningkatan pinjaman perseorangan yang tidak dapat dipenuhi oleh generasi muda, dengan lonjakan jumlah rekening yang macet dan jumlah outstanding yang signifikan dalam 1,5 tahun terakhir.
“Ini berarti ada peningkatan yang signifikan dalam jumlah rekening pinjol yang macet pada generasi muda dalam 1,5 tahun terakhir,” jelas Farras.