Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ida
Michiko Miyamoto, direktur International Labour Organization (ILO) bersama Ida Fauziyah Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI)

Ida Fauziyah: ILO Saya Harapkan Lebih Proaktif



Berita Baru, Jakarta Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Menaker RI), Ida Fauziyah, mendapat kunjungan dari Direktur International Labour Organization (ILO), Michiko Miyamoto, Selasa (17/12).

Menurut Ida Fauziyah, pertemuan antara ILO dan Kemnaker adalah acara rutinan tiap awal tahun.

“Di setiap awal tahun, ada semacam pertemuan  antara Kemnaker dan ILO yang membahas tentang prioritas progam dan kesepahaman antara Kemnaker dan ILO,” kata Ida.

Namun menurut Ida, pertemuan ini akan lebih efektif jika menghadirkan tripartite. “Lebih efektif  lagi jika dalam pertemuan per awal tahun juga sekaligus menghadirkan tripartite,” imbuh Ida.

Ida tidak lupa mengucapkan terimaksih atas kunjungan direktur ILO dan berharap hubungan baik bisa lebih ditingkatkan menjadi hubungan yang saling mendukung.

“Kepada Mrs. Michiko Miyamoto yang hari ini sudah berkunjung ke Kemnaker RI. Saya berharap hubungan baik yang selama ini telah dijalin antara Kemnaker dan ILO bisa lebih ditingkatkan lagi menjadi hubungan yang saling mendukung. ILO saya harapkan lebih proaktif dalam melaksanakan fungsi-fungsi ILO di Indonesia,” imbuh Ida.

Ida Fauziyah sangat mengapresiasi terhadap ILO yang sudah menyampaikan tentang concern ILO terhadap perlindungan pekerja migran. Ida juga menjelaskan kalua UU no. 18 tahun 2017 sudah cukup komprehensif.

“Terimaksih juga kepada Direktur ILO yang menyampaikan tentang concern ILO terhadap perlindungan pekerja migran. Saya pikir UU no. 18 tahun 2017 sudah cukup komprehensif mengatur tentang perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI),” ujar Ida.

Ida juga menyampaikan bahwa diperlukan juga dari ILO untuk mengeluarkan rekomendasi kebijakan kepada negara-negara tempat penempatan agar perlindungan Pekerja Migran Indonesia ditingkatkan.

“Perlu perhatian dari ILO dengan mengeluarkan policy recommendation agar negara-negara penempatan meningkatkan perlindungan terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI),” tutup Ida.