Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ibu Roslena
Ibu Roslena

Ibu Roslena dan Perjuangan Perempuan di Palu



Berita Baru, Sosok – Pertambangan adalah sesuatu yang mengerikan. Ia bisa memicu bencana yang berdampak luar biasa bagi masyarakat setempat, khususnya para perempuan, seperti ketersediaan air bersih, tercemarnya udara, dan sebagainya.

Salah satu yang merasakan dampak tersebut adalah Ibu Roslena. Di daerah tempatnya tinggal, Palu Sulawesi Tengah, beberapa pertambangan kerap mencoba untuk masuk. Namun oleh Ibu Roslena dan tim perempuannya–mengetahui dampaknya yang sedemikian rupa–dihadang dengan demo.

Mereka, seperti Ibu Roslena ceritakan dalam sesi Diskusi The Asia Foundation bekerja sama dengan UKaid, The David Lucile and Packard Foundation, Sikola Mombine, dan Beritabaru.co pada Kamis (25/3), bersikap demikian sebab hingga hari ini yang masih saja mengganggu adalah galian-galian tambang liar.

Sebelumnya, penebangan liar sempat marak, tetapi karena Ibu Roslena dan teman-temannya rutin memberi pemahaman pada para pelaku, akhirnya kasus tersebut berkurang. Ini pun diimbangi dengan adanya gerakan penanaman pohon-pohon dan pembuatan jalur evakuasi bencana secara swadaya.

Apa yang dilakukan Ibu Roslena tentu bukan tanpa kesulitan. Hambatan yang kerap mereka rasakan adalah tidak adanya kepercayaan dari pihak laki-laki bahwa mereka mampu menjaga kawasannya, menjaga hutan. Dengan ungkapan lain, para perempuan di desa Ibu Roslena sering disepelekan para bapak atau kaum laki-laki. Dan ini, kata Ibu Roslena justru menjadikan mereka lebih giat, untuk membuktikan pada dunia laki-laki, mereka bisa.

Apa yang diperjuangkan Ibu Roslena dan teman-teman di Palu, selain tidak mendapat dukungan dari para bapak, tidak juga didukung oleh Pemerintah Palu. Mereka murni swadaya. Meski demikian, mereka tetap menaruh harapan pada Pemerintah Kabupaten untuk memperhatikan lahan-lahan kosong bekas gempa di Palu agar dikelola, menjadikannya lahan produktif, bekerja sama dengan masyarakat sekitar untuk eksekusi di lapangan, dan sebagainya.

“Jadi, paling tidak, apa yang kami lakukan ini, mereka menaruh perhatian lah,” ujar Ibu Roslena dalam diskusi virtual bertema Memperkuat Kepemimpinan Perempuan dalam Pengelolaan SDA dan Ketahanan Ekologis di Indonesia tersebut.