Headset Quest Pro Baru dari Meta, Gabungkan Dunia Nyata dan Virtual
Berita Baru, Internasional – Meta Platforms meluncurkan headset Quest Pro virtual dan realitas campuran pada hari Selasa (11/10/22). Hal itu sekaligus menandai tonggak bagi terobosan CEO Mark Zuckerberg ke pasar kelas atas untuk perangkat komputasi realitas yang diperluas.
Dilansir dari Reuters, headset yang diperkenalkan pada konferensi tahunan Meta Connect itu, akan diluncurkan pada 25 Oktober mendatang dengan harga 1.500 dolar, dan akan menawarkan kepada konsumen cara untuk berinteraksi dengan kreasi virtual yang dilapiskan ke tampilan penuh warna dari dunia fisik di sekitar mereka.
Peluncuran tersebut merupakan langkah penting bagi Zuckerberg, yang tahun lalu mengumumkan rencana yang disebut Project Cambria sekaligus mengubah nama perusahaannya dari Facebook menjadi Meta untuk menandakan niatnya untuk memfokuskan kembali raksasa media sosial itu menjadi sebuah perusahaan yang mengoperasikan pengalaman komputasi imersif bersama yang dikenal sebagai metaverse.
Zuckerberg telah menggelontorkan miliaran dolar ke dalam visi itu.
Reality Labs, unit Meta yang bertanggung jawab untuk menghidupkan metaverse, kehilangan 10,2 miliar dolar pada tahun 2021 dan telah kehilangan hampir 6 miliar dolar sepanjang tahun ini.
Dalam pidatonya di acara tersebut, Zuckerberg mengatakan dia mengharapkan perpaduan dunia fisik dan digital untuk memunculkan kegunaan baru untuk komputasi.
“Anda akan melihat kategori yang sama sekali baru dari hal-hal yang dibangun,” katanya.
Quest Pro menampilkan beberapa peningkatan dari headset Quest 2 Meta yang ada, yang sangat mendominasi pasar realitas virtual konsumen.
Yang paling mencolok, perangkat ini memiliki kamera menghadap ke luar yang menangkap semacam streaming langsung 3D dari lingkungan fisik di sekitar pemakainya, memungkinkan hal baru realitas campuran seperti kemampuan untuk menggantung lukisan virtual di dinding dunia nyata atau membuat bola virtual terpental di meja yang nyata.
Quest 2, sebaliknya bahkan menawarkan versi skala abu-abu yang lebih mendasar dari teknologi ini, yang disebut passthrough.
Quest Pro lebih ringan dan lebih ramping dibanding pendahulunya, dengan lensa pancake tipis dan baterai yang ditempatkan di bagian belakang headset. Hal itu menjadikan bobotnya lebih merata sekaligus mengurangi jumlah keseluruhan.
Untuk realitas virtual yang sepenuhnya imersif, Meta telah menambahkan sensor pelacakan ke Quest Pro yang dapat mereplikasi gerakan mata dan ekspresi wajah pengguna, yang menciptakan kesan bahwa avatar melakukan kontak mata.